Setelah merasa aman dari kejaran Didi dan Rudolf, Qimons bersembunyi di balik pohon besar, lalu dia meneguk satu botol air yang tadi dia ambil dari dalam kulkas.
Gluk! Gluk! Gluk!
"Ah ... mantap...!" ucap Qimons dengan ekspresi lega.
"Huh, apa enaknya gue langsung datang ke rumah Jamillah aja ya?" ucap Qimons yang tampak sangat bingung.
Lalu dia menggaruk-garuk keningnya. "Tapi kalau gue ke sana yang ada gue malah dihajar sama para member Cute Alligators!" gumamnya.
Qimons kembali memutar otak untuk mencari cara agar dia bisa menemui Jamillah tanpa sepengetahuan para Cute Alligators.
Qimons mulai mendapatkan ide yaitu menyamar, mungkin jika dia melakukan penyamaran, maka Patria tidak akan menyadarinya.
Lalu Qimons melihat ada sebuah daster yang tengah di jemur di sampingnya.
"Wah, daster itu kayaknya bisa juga gue pergunakan, tapi ...." Qimons meraba kumisnya sendiri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com