Abah Rene tak sadar sedang curi pandang dengan Mak Jinny, dan Jeng Oktaf tak sengaja melihatnya.
Tentu saja ini adalah sebuah pertanda buruk.
"PAPI!!" teriak Jeng Oktaf dengan suara melengkingnya.
Semua orang yang ada di tempat itu terlihat menutup telinga mereka masing-masing.
"Oh, jadi begini ya!? Nuduh Mami selingkuh gak tahunya dia sendiri malah curi-curi pandang sama, Mantan Istri!" oceh Jeng Oktaf dan tentunya dengan nada tinggi.
Jeng Oktaf menjewer telinga Abah Rene dengan kencang, dan tampak Abah Rene begitu kesakitan.
"Mi, Mi! Ampun, Mi!" pinta Abah Rene sambil peringisan.
"Ternyata, Papi! Itu jahat banget! Papi, itu tega ya sama, Mami! Papi malah curi-curi pandang sambil senyum sok imut di depan Jinny! Dan elu!" Jeng Oktaf menunjuk kearah Mak Jinny.
"Berani lu ya! Curi-curi pandang ke laki orang! Pakek tebar senyuman sok manis segala lagi!" oceh Jeng Oktaf kepada Mak Jinny.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com