Atta menyipitkan mata dengan dingin.
Enam kata yang diucapkan Arda berputar-putar di benaknya-
Ning membunuh yang salah, tidak membiarkannya pergi.
Atta memikirkannya dengan hati-hati, Selama periode waktu ini, dia sepertinya telah menyinggung Dika sendirian.
Itu pasti dia.
Bahkan jika tidak, tangkap saja dia dan tanyakan.
"Kamu benar. jangan biarkan dia pergi." Mata Atta dingin, "Dika yang paling bisa dicurigai"
"Hanya saja Dika tidak lemah kekuatannya." Arda mengingatkan.
"Tidak peduli seberapa hebat dia, bisa kah dia mempermainkan keluargaku?" Atta mencibir.
Boom boom.
Pintu bangsal berbunyi lagi.
Sandi masuk.
Penampilannya terlihat cemas, "Aku bergegas begitu mendengar beritanya, Atta, apa yang terjadi?"
Ekspresi Atta acuh tak acuh, "Aku digigit anjing."
Pada saat ini, hati Atta sudah penuh dengan keganasan.
Mata Sandi tercekik, "Pasti Dika. Hanya dia yang bisa melakukan hal seperti ini."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com