"Jadi kau tidak bertemu dengan Mr. Belly itu?"
Christ menggeleng. "Entahlah dia dimana. Toko itu sepi saat kami datang. Di papan tandanya tertulis buka. Kalau pun dia beristirahat, mestinya dia putar tabda tutup, kan?"
"Mister Belly, dia sungguh mencurigakan. Siapapun dia, pasti dia tahu tentang seluk beluk dunia sihir hitam!" timpal Denise kemudian yang masih sambil sibuk mengemil coklat.
Lama-lama habislah seluruh coklat itu dimakan Denise. Liza alergi coklat, dan Christ juga tidak begitu suka coklat. Tentu saja karena itu bukan makanan pokok Christ.
Hingga tak lama setelah perbincangan itu, terdengar suara pintu ruang santai dibuka dan ketukan langkah sepatu mendekat ke arah mereka.
KRIEEET!
"Ini, Christ ..."
Liza baru saja datang dari belakang perpustakaan. Mengambil beberapa burung gereja hidup yang sudah dimasukkan dalam kandang kecil.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com