Fauzan merasa senang saat melihat reaksi dari istrinya yang tampaknya begitu sangat mencintainya terbukti Fauziya yang terlihat sangat cemburu melihat dirinya yang tadi sedang berdiskusi dengan dokter yang memeriksa istrinya.
Sepertinya Fauzan mulai paham alasan dari Fauziah yang belakangan ini sering bersikap tentu saja karena saat ini Fauziya sedang mengandung anaknya. horman dari ibu yang sedang mengandung memang kadang berubah-ubah dan memiliki sifat yang lebih sensitif dari biasanya menangis tanpa alasan yang jelas dan juga mainkan sesuatu yang bisa dikatakan sedikit tidak masuk akal.
Sampai saat ini pun bahkan Allah tidak ingin makan selain minum segelas air putih tadi yang diberikan oleh Fauzan, Fauziya sama sekali tidak merasa lapar jika tidak memakan makanan yang diinginkannya Fauziya merasa tidak perlu makan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com