webnovel

Puella Magi Madoka Magica dan Fate/Stay Night

-Time Skip no Jutsu-

1 bulan berlalu setelah Atsuhiro mengetahui income perusahaannya. Dan dalam 1 bulan terakhir, Voices of a Distant Star juga telah ditonton sebanyak 16,9 juta kali.

Untuk anime yang hanya berdurasi tidak lebih dari 25 menit, ini sudah dibilang sangat luar biasa.

Di kantornya, terlihat tubuh Atsuhiro sedang berbaring di tempat duduknya. Namun sebenarnya, Atsuhiro saat ini sedang berada di dalam ruang sistem.

Atsuhiro juga mengetahui status terbarunya setelah Voices of a Distant Star ditayangkan.

[Status Host]

Nama : Kagari Atsuhiro

Karya yang tidak terkunci : 5 Centimeters Per Second, Voices of a Distant Star

World Poin : 2.389.019

Bakat : Menggambar (Master) [+], Animator (Master) [+]

Melihat jumlah [World Poin] miliknya, Atsuhiro berpikir untuk menukar karya yang lain. Kemudian, dia melihat-lihat karya yang ada di sistem.

Setelah beberapa lama, akhirnya Atsuhiro memilih naskah Fate/Stay Night dan Puella Magi Madoka Magica.

Atsuhiro ingin membuat Fate/Stay Night versi game sedangkan Puella Magi Madoka Magica versi anime.

Fate/Stay Night membutuhkan [World Poin] sebanyak 500.000 ,,, dan Puella Magi Madoka Magica membutuhkan sebanyak 700.000 [World Poin] ,,, untuk Atsuhiro yang memiliki 2 juta [World Poin] lebih, dia tidak terlalu keberatan.

Dan untuk adaptasi anime Fate/Stay Night, Atsuhiro berencana untuk membuatnya setelah game Fate/Stay Night ini populer.

Keluar dari ruang sistem, tiba-tiba Atsuhiro mengetahui seluruh cerita Fate/Stay Night dan Puella Magi Madoka Magica.

Tanpa menunggu lama, Atsuhiro mengambil pena sebelum menulis naskahnya dan menggambar desain karakternya.

...

Setelah beberapa jam menulis dan menggambar, akhirnya Atsuhiro menyelesaikannya. Melihat gambarannya sendiri, Atsuhiro mengangguk dengan senyum.

Mengambil ponselnya, Atsuhiro menghubungi Ayame dan menyuruhnya untuk mengumpulkan semua karyawan di lantai 6.

"Memangnya ada apa, bos?" Mendengar kalau Atsuhiro ingin mengumpulkan semua karyawan, Ayame bertanya-tanya apakah bosnya memiliki karya baru.

"Aku ingin mengumumkan sesuatu Ayame-chan." Kata Atsuhiro.

Ayame tidak terus bertanya dan dengan cepat memberitahukan kepada seluruh karyawan untuk berkumpul di lantai 6.

....

Miyuki yang mendengar kalau bosnya menyuruh semua karyawan untuk datang ke lantai 6, penasaran. Saat seperti pertama kali dulu, ketika Miyuki datang ke lantai 6, sudah ada banyak karyawan yang duduk.

Tapi kali ini, Miyuki tidak duduk dengan mereka, melainkan pergi ke Ayame. Sekarang dia juga asisten Atsuhiro.

Setelah beberapa menit, akhirnya Atsuhiro datang membawa sesuatu ditangannya dan berjalan ke podium.

"Semuanya, alasan kenapa aku mengumpulkan kalian semua adalah karena aku ingin memberi tahu kalian kalau aku ingin memproduksi sebuah game." Kata Atsuhiro.

Ayame dan Miyuki yang berada di belakangnya terkejut.

Game?

Bukannya anime atau manga baru?

"April-sensei! Kenapa bukan anime?"

Salah satu karyawan bertanya dengan bingung. Semua karyawan yang mendengar pertanyaannya juga menganggukkan kepala mereka.

"Bukan anime? Siapa bilang. Aku juga memiliki karya baru yang akan kita produksi." Kata Atsuhiro sebelum memberi isyarat kepada Ayame dibelakangnya untuk mendekat.

"Kalian bisa melihat naskah dan desain karakternya di sini." Kata Atsuhiro dan memberikannya kepada Ayame.

Ayame yang menerima itu langsung kagum dengan karakter yang ada di Fate/Stay Night. Tapi saat melihat desain karakter Puella Magi Madoka Magica, dia sedikit mengerutkan keningnya.

"April-sensei, apa karya barumu itu ber-genre Mahou Shoujo?" Tanya Ayame sambil menatap Atsuhiro dengan tatapan aneh.

"Iya, Ayame-chan. Itu Mahou Shoujo." Atsuhiro mengangguk mendengar pertanyaannya. Kemudian melihat kearah karyawan.

"Tema anime kali ini adalah Mahou Shoujo."

Seketika, para karyawan yang senang karena April-sensei memiliki karya baru membeku ketika mendengar bahwa tema anime kali ini adalah Mahou Shoujo.

"Mahou Shoujo?"

"Bukankah itu anime untuk gadis kecil?"

"Apakah kepala April-sensei terbentur sesuatu?"

Melihat karyawannya yang langsung ribut, Atsuhiro mengerutkan kening dan bertepuk tangan untuk menarik perhatian mereka.

"Lebih baik kalian baca dulu naskahnya." Atsuhiro berkata dengan senyum.

Ayame yang ada dibelakang Atsuhiro, dengan cepat membaca naskahnya dengan tatapan serius.

Seorang gadis bernama Madoka Kaname bertemu seorang senpai berkekuatan super, dan kemudian bertemu mahluk lucu bernama Kyubey.

Ayame yang melihat ini, merasa bahwa Puella Magi Madoka Magica terlalu biasa, seperti anime Mahou Shoujo di pasaran.

Dia plotnya akan sama seperti yang lain seperti, Madoka akan menjadi Mahou Shoujo.

Rutinitas sehari-hari Mahou Shoujo bersama senpai-nya yang ditemuinya, Mami Tomoe.

Kemudian lawan di episode tersebut, sang protagonis meneriakkan mantra dan berubah menjadi gadis penyihir, akhirnya mengalahkan musuh dengan susah payah, dan akhirnya menuai kisah cinta dan damai.

Tetapi, Ayame yang berpikir seperti itu, ingin berkata kalau Puella Magi Madoka Magica tidak akan berhasil diadaptasi menjadi anime .... titik balik terjadi.

Di akhir naskah episode 3, Mami Tomoe yang adalah senpai Madoka tiba-tiba mati dibunuh oleh monster.

Melihat ini, mata Ayame melebar .... Cerita macam apa ini?!

Bagaimana salah satu dari kelompok protagonis mati dalam cerita Mahou Shoujo yang berbicara tentang cinta dan damai?

Ayame merasa ada sesuatu yang salah.

Dia tiba-tiba merasa akrab dengan plot seperti ini di karya yang ditulis oleh April Freeze-sensei.

Melanjutkan membaca, Ayame dikejutkan dengan banyak fakta yang tidak terpikirkan.

Mahou Shoujo, penyihir, rahasia Homura Akemi, konspirasi Kyubey, kebenaran tentang Mahou Shoujo, kebenaran Walpurgis Night, harga harapan, sebab dan akibat Madoka Kaname ... Akhirnya, dengan pilihan terakhir Madoka Kaname ...

Saat terus membacanya, Ayame merasa kalau matanya mulai memerah. Tapi Ayame tidak berhenti dan terus membaca.

.....

Miyuki, dan para karyawan yang melihat Ayame membaca naskah itu terkejut. Bukan karena apa, tapi, Ayame yang tadinya memiliki tatapan serius, tiba-tiba matanya memerah sambil menutupi mulutnya.

"Hei, kalian lihat, Kagurazaka-san sepertinya ingin menangis."

"Hah? Kenapa dia menangis?"

"Jangan-jangan! Magica Madoka adalah anime yang menyedihkan dan melankolis seperti 5 Centimeters Per Second dan Voices of a Distant Star?!!"

"Apa! Tapi bagaimana mungkin anime Mahou Shoujo yang ceria seperti itu bisa menjadi anime yang menyedihkan dan melankolis!?!!"

Para karyawan berdiskusi dengan heran sekaligus tidak percaya. Miyuki yang ada didekat Ayame juga menatapnya dengan tidak percaya.

Ayame yang sedang dibicarakan oleh para karyawan, tidak memperdulikan mereka dan terus membaca naskah Puella Magi Madoka Magica.

Setelah beberapa menit, akhirnya Ayame selesai dan mengusap matanya yang hampir menangis.

"April-sensei, seperti biasanya, kamu sangat kejam. Tapi aku harus jujur, Puella Magi Madoka Magica ini benar-benar penuh kasih dan mengharukan." Kata Ayame dengan tatapan benci.

Melihat bagaimana Ayame menatapnya, Atsuhiro hanya mengangkat bahu dan berkata, "Inilah yang dinamakan karya, Ayame-chan."

Ayame yang membaca naskah Puella Magi Madoka Magica tadi, tidak pernah berpikir bahwa genre Mahou Shoujo yang biasanya ceria bisa berubah menjadi mengharukan dan melankolis seperti itu di tangan Atsuhiro.

"Ini benar-benar di luar dugaan, begitu plot dibalik Puella Magi Madoka Magica terkuak, aku punya firasat kalau karya ini dibuat anime pasti membuat penonton tersentuh dan terguncang!"

Miyuki yang penasaran, dengan cepat meminjam naskahnya dari Ayame dan membacanya.

.....

Dengan itu, setelah semua karyawan mengerti naskah Puella Magi Madoka Magica, Studio Pink Pineapple langsung memulai produksi animenya.

Sedangkan untuk game Fate/Stay Night, Atsuhiro berencana untuk merekrut beberapa programmer untuk membantunya membuat gamenya.

Setelah menyelesaikan urusan tadi di perusahaannya, Atsuhiro pulang ke rumah dan duduk di sofa menonton TV.

"Aku tidak sabar melihat reaksi para penonton saat menonton Puella Magi Madoka Magica." Kata Atsuhiro tersenyum licik.

Dari 5 Centimeters Per Second dan Voices of a Distant Star, sebenarnya Atsuhiro sangat menikmati reaksi para penonton yang frustasi dan marah, itu sangat sama dengannya dulu.

Pada saat yang bersamaan, pintu rumah terbuka dan Megumi masuk bersama Eriri dan Utaha yang sepertinya pulang sekolah.

Melihat mereka bertiga seperti ini, Atsuhiro pergi ke dapur dan membawa minuman dingin untuk mereka.

"Di sini, minum yang segar dulu." Kata Atsuhiro dan meletakkan air dingin di meja di depan sofa.

"Terima kasih, A-kun/Atsuhiro-kun~" mereka bertiga berterimakasih sambil tersenyum sebelum meminumnya.

Setelah mereka selesai, Megumi yang mengetahui kalau Atsuhiro tadi tidak berangkat sekolah dan pergi ke perusahaan untuk mengurus sesuatu.

"A-kun, apa ada sesuatu yang terjadi di perusahaanmu?" Tanya Megumi.

Eriri dan Utaha juga menatapnya dengan pandangan bertanya.

Menganggukkan kepalanya, Atsuhiro berkata, "ya, ada sesuatu yang terjadi di perusahaan."

"Apakah ada masalah, A-kun?" Kata Megumi dengan khawatir setelah mendengar bahwa ada sesuatu di perusahaannya.

Eriri dan Utaha juga tidak terkecuali, meskipun mereka bisa kadang cuek dan menggodanya, mereka berdua tetap memperdulikannya, dan jika Atsuhiro berada dalam masalah, mereka berdua khawatir.

"Masalah? Bukan, bukan masalah, tapi sesuatu yang lain." Melihat mereka bertiga mengkhawatirkannya, Atsuhiro sedikit terkejut, tapi dia bahagia.

"Sesuatu yang lain?" 3x

"Ya, Studio Pink Pineapple sedang memproduksi anime baru." Atsuhiro menjawab sambil menganggukkan kepalanya.

"Karyamu yang baru!?" 3x

Seketika mereka bertiga langsung bersemangat.

"Ya, dan aku tidak akan memberi kalian satupun Spoiler." Kata Atsuhiro dengan senyum main-main.

Megumi, Eriri, dan Utaha yang mendengar ini langsung cemberut dan mengabaikannya.

Atsuhiro hanya terkekeh melihat perilaku mereka bertiga.

Vote! Review! Comment! dan tambahkan ke Library kalian!!

untuk membuat author jadi lebih semangat nulis chapter selanjutnya!!!

Smoll_FuHuacreators' thoughts
Nächstes Kapitel