webnovel

Di ujung tanduk

Aku segera masuk ke dalam taksi. Aku merasa sedikit tertolong setelah aku taksi tiba-tiba datang. Tanpa banyak kata lagi aku meminta pak supir segera pergi.

Sepanjang jalan aku di kuasai oleh pikiran dan amarah yang memuncak. Aku kembali di bakar rasa cemburu yang tak bisa aku tahan lagi.

Sampai di toko, pekerjaanku menjadi buyar dan berantakan tak menentu. Aku bahkan sampai melampiaskan segalanya pada beberapa orang yang datang berbelanja.

Ketika Raden datang, aku memasang wajah cemberut. Aku ingin melampiaskan semuanya tapi aku tahu ini tidak adil.

"Ada apa lagi?" tanya Raden tiba-tiba.

"Aku kesal! Raden, apakah seorang wanita yang memiliki kekasih tidak di izinkan berteman dengan laki-laki lain?"

"Tentu!" jawab Raden singkat padat dan tegas.

Sontak saja aku menoleh padanya.

"Apa?" kata Raden menimpali tatapanku yang menimpalinya.

"Ini tidak adil!" sahutku membantah.

"Tidak adil? Kenapa kakak berbicara seperti itu?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel