webnovel

Yuji Tersadar

"Lepasin gue! Gue kudu ngambil barang berharga gue di dalem kost," teriak Siji. Ia meronta. Yuji dan Reiji menahan bahu Siji agar tak masuk ke lautan api itu.

Beberapa menit kemudian, Siji muncul dengan muka gosong dan bajunya compang-camping seperti pengemis. Untung ganteng. Untung semuanya sayang.

"Huft, hah ... hah, akhirnya gue belum terlambat," ucap Siji. Kini ia duduk selonjoran di bawah pohon kersen yang ada di halaman jauh dari kost.

Duo maut langsung mengerumuni Siji.

"Siji enggak apa-apa, kan?"

Reiji nutupin kepala Siji pake handuk yang sebelumnya dicelupkan ke air dingin.

"Minum dulu, Ji!" Yuji ngasih Siji minum air aquwah.

"Makan dulu, Ji!"

Reiji ngasih Siji nasi kotak.

"Tiduran dulu, yuk! Biar kamu tenang dulu." Yuji menggelar tikar di samping pohon kersen.

"Emang benda berharganya mana sih, Ji? Rei penasaran. Segitunya sampai nerobos bara api," ucap Reiji sambil memperhatikan buntelan sarung yang didekap Siji sedari tadi.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel