webnovel

Ledakan! Qi

Kedua bawahan dari Pemimpin pengawas Han Shu terkapar tidak sadarkan diri di tanah setelah terkena pukulan yang cukup kuat.

"Pil ini hebat sekali! Kekuatanku meningkat dua kali lipat setelah memakannya. Setelah semua ini selesai aku akan meminta pil ini lagi," batinnya senang.

Dia melirik ke arah Pemimpin Pengawas dan berkata, "Aku tidak akan membunuh bawahanmu sekarang. Aku akan menyiksanya terlebih dahulu karena telah berani menghalangiku."

Kemudian dia melihat ke arah kereta kuda untuk memeriksa keberadaan Pangeran Pertama.

"Dia benar-benar tidak kabur setelah melihat semua ini. Apa dia sudah pasrah dengan hidupnya? Kalau begitu aku akan bersenang-senang terlebih dulu dengan orang ini sebelum membunuhnya." Pemimpin penyergapan menyeringai.

"Kau bangunlah dan lawan aku sekarang!" Dia menendang Pemimpin pengawas.

Pemimpin pengawas berusaha untuk berdiri. Dengan kekuatan yang lemah dia mulai menyerang Pemimpin penyergapan. Dia hanya asal menebaskan pedangnya. Serangannya tidak beraturan dan begitu lambat sehingga tidak ada satupun yang berhasil mengenainya.

"Serang aku dengan benar!" Pemimpin penyergapan menebaskan pedangnya ke tangan kiri Pemimpin pengawas.

"Argghh...!" Teriakannya begitu keras hingga burung-burung di sekitarnya berterbangan. Dia memegang tangan kirinya yang terluka.

"Cepat serang aku! Kalau tidak Pangeran Pertama akan kubunuh sekarang," ujar Pemimpin penyergapan.

Pemimpin pengawas kembali berdiri dengan menahan rasa sakit di tangan kirinya dan kemudian dia menyerang Pemimpin penyergapan.

"Kau membuatku bosan! Selamat tinggal!" Pemimpin penyergapan menusuk jantung Pemimpin pengawas.

"Sekarang aku datang Pangeran..." Pemimpin penyergapan menarik kembali pedangnya.

Tiba-tiba dari belakang seseorang meletakan tangannya pada bahu Pemimpin penyergapan. Dia kemudian menoleh ke belakang.

PLAK!

Pemimpin penyergapan ditampar wajahnya oleh orang itu hingga terpental beberapa meter dan darah keluar dari kedua lubang hidungnya.

"Siapa yang berani menyerangku?!"

"Kau... Pangeran Pertama! Bagaimana mungkin kau tiba-tiba berada di depanku!" Pemimpin penyergapan terkejut.

Han Shu mengambil Pedang Api Membara yang tergeletak di tanah. Dia kemudian menebas-nebaskan pedangnya untuk mengetes kekuatannya.

"Pedang yang buruk... Tapi untuk sekarang aku akan menggunakannya terlebih dahulu," gumam Han Shu.

"Kau majulah!"

"Beraninya kau meremehkanku! Rasakan ini!" Pemimpin penyergapan melesat ke arah Han Shu dan menyerangnya.

"Beraninya kau meremehkanku! Rasakan ini!" Pemimpin penyergapan melesat ke arah Han Shu dan menyerangnya.

Dengan tenang Han Shu menghindari semua serangannya. Ketika ada celah Han Shu memukul perut Pemimpin penyergapan.

BUUK!.

"Pukulanku sekarang sangat lemah," guman Han Shu.

"Apa kau hanya akan diam saja di situ? Cepat kerahkan semua kekuatanmu!" ujar Han Shu.

Emosi Pemimpin penyergapan meledak-ledak. Dia merasa lebih diremehkan oleh Han Shu.

"Matilah kau!"

"Tebasan Pedang Pembelah Lautan!"

Gelombang Energi pedang yang sangat kuat mengarah ke Han shu.

"Terlalu lemah!"

Tetapi Han Shu dapat dengan mudah menghancurkan serangannya.

"Rasakanlah kekuatan dari Kaisar ini..."

"Seribu Pedang Penghancur!"

.

.

Kumpulan Energi pedang muncul di sekitar Han Shu. Dia kemudian melepaskannya ke arah Pemimpin penyergapan. Satu persatu Energi pedang mengarah ke arahnya.

.

.

BOOOM! BOOOM! BOOOM!

.

.

"Fiuhh, untuk sekarang aku hanya bisa membuat 50 Energi pedang. Tapi itu sudah cukup untuk mengalahkannya." Han Shu menghembuskan nafas panjangnya.

Pemimpin penyergapan mulai terlihat. Dia menerima banyak luka pada tubuhnya. Dia kemudian berjalan mendekati Han Shu.

"Mengapa kau begitu kuat? Padahal Ranah Kuktivasimu sangat rendah," tanya Pemimpin penyergapan.

"Sebenarnya aku tidak bisa mengalahkanmu. Tetapi karena kau memakan Pil Iblis, itu memudahkanku untuk melawanmu," jawab Han Shu.

"Walaupun pil itu dapat dengan cepat meningkatkan Kekuatan dan tingkat kultivasimu, itu hanya bertahan beberapa menit saja."

"Kau begitu bodoh mengulur-ngulur waktu untuk membunuhku. Sekarang pil itu sudah mulai bekerja. Kekuatanmu akan melemah dengan cepat, setelah itu kau akan merasakan rasa sakit yang tak tertahankan dan akhirnya tubuhmu akan meledak," lanjut Han Shu.

Dan benar saja, Pemimpin penyergapan tiba-tiba merasakan sakit yang tak tertahankan di tubuhnya hingga dia tersungkur ke tanah.

.

"Arrghhh!!!!"

.

Dia merasakan sakit bagaikan tertusuk ribuan pedang di dalam tubuhnya. Semakin lama aliran Energi Qi di dalam tubuhnya menjadi kacau.

"Arrghhh!!!"

"Pertarungan kita telah selesai. Kau tidak mungkin bisa berdiri lagi. Sebentar lagi tubuhmu akan meledak. Kalau begitu aku pergi dulu," ucap Han Shu berpamitan.

Ketika Han Shu sedang berjalan, tiba-tiba Pemimpin penyergapan berusaha berdiri kemudian dia berlari menangkap tubuh Han Shu.

"Walaupun aku akan mati, aku akan membawamu bersamaku!" Dia membuat Aliran Energi Qi di dalam tubuhnya semakin kacau sehingga mempercepat ledakannya.

"Sial. Hari ini aku sangat tidak beruntung," ucap Han Shu dengan wajah datar.

.

BOOOM!!!

.

Ledakan Energi Qi yang sangat besar terjadi. Meluluh lantahkan apapun hingga jarak ratusan meter. Ledakan itu juga membuat tempat yang berjarak 10 mil dari ledakan mengalami gempa kecil.

***

Di Aula Istana Kekaisaran.

.

Kaisar Han sedang berbincang-bincang dengan pria paruh baya, dia adalah Jendral Perang Kekaisaran Han yang tidak lain adalah Saudaranya sendiri tetapi tidak ada hubungan darah. Kaisar Han sejak kecil selalu berjuang bersamanya hingga dia menjadi seorang Kaisar. Mereka saling mendukung satu sama lain.

"Saudara Han, aku mendengar anakmu memberontak. Apa berita itu benar? Aku baru saja kembali dari kota perbatasan, jadi aku tidak tahu kebenarannya."

"Dia adalah anak yang baik. Tidak mungkin dia melakukannya. Anakku yang laiinya bersekongkol menjebak Han Shu. Tetapi aku tidak memiliki bukti untuk membantunya," jawab Kaisar Han.

"Aku mengirimnya ke kota perbatasan wilayah utara bersama tiga bawahanku agar dia bisa hidup tenang di sana. Apakah yang kulakukan itu benar, Saudara Yu?" tanya Kaisar Han meminta pendapat.

"Sudah kuduga. Aku sangat mengenalinya sejak dia kecil, dia anak yang baik. Aku rasa yang Saudara Han lakukan sudah benar. Sejak Ibunya meninggal, semua kekuatan dipihaknya, berpihak ke anakmu yang lain. Dia tidak memiliki kekuatan apapun untuk melawan," jawab Zhang Yu.

"Aku harap dia tidak membenciku..."

"Jadi, bagaimana keadaan kota perbatasan wilayah selatan saat ini? Apakah Kekaisaran Tang sudah melakukan suatu tidakan?" tanya Kaisar Han.

"Selama di sana, aku belum melihat sesuatu yang mencurigakan dari mereka. Tetapi peperangan pasti akan terjadi kapanpun. Kekaisaran kita sudah sejak ratusan tahun yang lalu berperang mereka," jawab Zhang Yu.

"Kita lupakan masalah ini, aku akan selalu mengawasi pergerakan mereka. Bagaimana kalau kita berbicara tentang masa lalu?" tanya Zhang Yu.

"Baiklah, pikiranku saat ini sedang lelah. Mungkin dengan berbicara tentang masa lalu bisa sedikit meredakannya."

Mereka terus berbicang-bicang selama satu jam. Sesekali mereka tertawa setelah mengingat masa kelam mereka.

Saat sedang asik berbicang-bincang, Kaisar Han tiba-tiba merasakan kekuatan jiwa ketiga bawahnnya melemah.

"Apa yang sedang terjadi pada mereka?" batin Kaisar Han.

Semakin lama, kekuatan jiwa mereka semakin melemah dan akhirnya menghilang. Kaisar Han tiba-tiba berdiri.

"Maaf Saudara Yu, aku ada sesuatu yang harus kulakukan." Kaisar Han terburu-buru pergi meninggalkan Zhang Yu.

"Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Mengapa Saudara Han begitu marah?" batin Zhang Yu penasaran.

Nächstes Kapitel