Tak terasa sudah tiga bulan Kartika bekerja di tempat Rivan. Ia merasa betah, gaji yang diberikan oleh Rivan lebih dari cukup untuk kebutuhannya sehari-hari. Bahkan dia masih bisa menabung karena tidak perlu membayar uang kos sampai beberapa bulan ke depan.
Dan, sore itu Kartika melihat Rivan datang dengan seorang gadis yang cantik sekali. Kartika menelan salivanya. Ia merasa sedikit iri kepada gadis itu.
"Kau punya kasir baru, Mas?" katanya sambil melirik dan memperhatikan penampilan Kartika dari atas sampai bawah.
Rivan tersenyum manis, "Kartika,ini calon istri saya, Salsa. Ini Kartika, sayang. Dia ini masih saudara jauh dari papaku. Kedua orangtuanya sudah meninggal dunia. Jadi, aku membantunya untuk bekerja di sini."
Kartika menahan napasnya dan mengangguk hormat pada wanita cantik di samping Rivan. Salsa, wanita itu hanya tersenyum samar.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com