Sementara Amelia mendengar jawaban sang kakak hanya mencebikkan bibirnya.
"Aku tidak sedang bermimpi, kan, Kak? Aku benar-benar resah saat ini. Aku takut jika nantinya pernikahanku ...."
"Sttt, jangan aneh-aneh. Seminggu lagi kau akan menikah dan semua akan baik-baik saja."
"Seminggu ini aku sudah senewen sendiri , Kak. Rasanya aku ingin berjalan-jalan meski hanya ke pasar."
"Eh, mana boleh, Mbak. Kalo orang tua bilang itu pamali. Nggak boleh keluar rumah apa lagi bertemu calon. Seminggu lagi kan nggak lama," sahut Markonah tiba-tiba dengan gaya bicaranya yang memang lucu dan menggemaskan.
Seperti biasa Karla akan mendelik dan menatap Markonah. Sementara yang ditatap pura-pura tidak tau.
"Dulu, di kampungku, ada calon manten ngeyel tenan. Eh, ya dia keluar rumah, alasannya sama, bosen di rumah. Nggak taunya di jalan ketabrak motor, kakinya diamplisit ...."
"Amputasi , Markonaaaah!" jerit Karla.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com