Sudah seminggu semenjak kepergian Gina dari rumahnya. Ayahnya sama sekali tidak mencari ataupun datang kesekolah untuk melihatnya. Apakah pira itu benar-benar melupakannya sebagai anak?
"Ayah sama sekali nggak ada nanya ataupun cari tahu keberadaan aku, apa bener ayah udah nggak peduli lagi sama aku?" ujarnya bermonolog merobek-robek kertas ulangan ekonomi di tangga pemotong koridor IPA dan IPS.
Setelah ulangan dan melihat hasilnya, Gina menjadi sedih, kali ini ulangan kenaikan kelasnya apalagi mapel ekonomi turun drastis. Biasanya ia dapat 90 atau 85 disetiap ulangan kini mendapat nilai 78. Memang masih tuntas, tapi tetap saja nilainya turun. Bahkan Dinda saja nilainya sempurna alias 100.
"Gina!" panggil seseorang yang datang mendekatinya.
"Eh Dinda, kenapa Din?" tanya Gina ketika melihat sahabatnya itu duduk disebelahnya.
Gadis bername tag Dinda itu tersenyum lebar, "gimana hasil ulangan Lo?" tanyanya.
Gina menggeleng, "buruk Din, gue dapat 78," keluhnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com