"Tubuhmu dingin dan gemetar, apa kau selalu begini jika kau takut?" Alexa mengangguk.
"Mulai sekarang jangan takut apa pun, ada aku disini." Alexa diam, namun perlahan tubuhnya berangsur tenang. Aroma Drystan mampu mengalihkan perhatiannya.
"Jika kau merasa ada orang kenapa keluar? Lain kali tetaplah dikamarmu, jangan melakukan apa pun. Atau setidaknya panggil aku." Drystan menyukai posisi mereka, dan ia senang Alexa merasa tenang dalam dipelukannya.
"Aku penasaran." Alexa berada tepat dileher pria itu, kulit mereka bersentuhan. Ada gelenyar panas yang menguar, hingga Alexa bergerak gelisah diatas tubuh Drystan.
"Sekarang, ayo aku antar kekamarmu." Ucap Drystan pelan, lebih lama lagi seperti ini ia yakin akan lepas kendali.
"Aku takut." Ucap Alexa dengan suara serak.
"Aku yakin kastil ini dilengkapi kecanggihan yang mutakhir, jika pun ada pencuri dia tidak akan bisa keluar."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com