Mo Weiyi tersenyum ketika melihat wajah Xiao Zhinwei yang menjadi pucat, "Ayahku dengan sangat baik hati mengirimmu ke Kanada untuk belajar. Dia menghabiskan uang untuk mencarikanmu sekolah terbaik dan mengatur tempat yang paling nyaman untukmu. Tapi bukannya belajar dengan giat, kamu malah bermain-main dengan para lelaki, ditipu oleh pria yang sudah menikah, dan kembali ke sini mencari Xiaobai, apa sekarang kamu uga sudah tidak punya muka? Oh, aku sadar kalau kamu mempunyai wajah yang lebih tebal dari empat tahun yang lalu. "
Xiao Zhiwei tertawa mengejek, "Aku paham, Tuan Putri cemburu karena kakakku menjagaku semalaman di sini, jadi Tuan Putri melampiaskan emosi kepada ku ya?"
Mo Weiyi mengepalkan tangannya, tapi dia tetap tersenyum. Memang benar, masalah itu membuatnya sangat marah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com