webnovel

Kirana Murka

Bel apartemen Karen berbunyi.

Karen terkejut melihat wajah Kirana yang terpampang di intercom.

"Kiran," gumam Karen.

"Karen, kenapa hanya berdiri di situ dan tidak membukakan pintu," teriak Kayla merasa jengah dengan bel yang berbunyi terus menerus.

Begitu Karen membuka pintu apartemennya, Kirana berdiri tepat di hadapannya menatap lekat matanya tatapan yang sulit ia artikan.

Karen melihat sahabatnya itu tersenyum sedih dengan air mata mengenang di pelupuk matanya membuat Karen menahan napas sepersekian detik dengan perasaan berkecamuk terutama saat melihat ada Gisa dan Rio di balik punggung Kirana.

Karen bisa melihat dengan jelas senyum miring Rio dan tatapan penuh kemenangan dari Gisa. Karen sudah bisa menebak, ada yang tidak beres disini, entah apa yang di lakukan kedua manusia terkutuk itu pada Kirana hingga sahabatnya itu datang dengan kondisi seberantakan ini.

"Kiran."

Plak!

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel