Sangat tidak mungkin melihat seorang Obaja sangat menuruti keinginan orang lain. Kejadian seperti ini dinikmati oleh para prajurit di sana. Mereka bahkan tak menyangka bisa bermain catur bersama seseorang yang sangat kaku. Di mata mereka, Obaja adalah seorang peri yang mungkin tak pandai bergaul dan hanya berfokus pada karir.
"Nah, aku menang!" seru Obaja saat berhasil mengalahkan rekan lainnya.
Tentu saja semua itu membuat mereka menjadi heran. Apa seorang pemimpin prajurit sempat untuk bermain seperti ini dulu? Obaja terlalu pandai untuk game murahan seperti itu. Untuk ukuran seorang pemimpin prajurit, sangat wajar bila permainan seperti catur bukanlah hal yang suliy. Mungkin mereka melupakan tentang hal itu.
"Anda menang terus … kami mengaku kalah."
Obaja tertawa. Penilaian mereka telalu berkebihan. Itu hanyalah sebuah permainan dan dianggap sangat serius oleh prajurit di sana. Entah mengapa, Obaja sedikit tidak terbiasa dengan perlakukan para prajurit itu.
***
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com