webnovel

Suapi aku

"Rasakan tembakanku ini!" seloroh pemuda berambut cepak menyiram air ke punggung Nia sampai rambut dan baju bagian belakang gadis itu basah.

Gadis yang terkena siraman air terkesiap merasakan basah di punggung. Bola matanya terputar melihat pelaku yang tertawa lebar. "Hei! Bajuku basah tahu!" protes Nia.

"Hehe ayo main air," ajak Kevin.

Decakan tak suka keluar dari bibir tipis Nia. Kepalan tangannya meninju bahu Kevin lalu mengarahkan kepala pemuda itu ke kaki Nia yang tertutupi gips. "Kamu gak lihat kakiku masih sakit?"

Pemuda itu menggaruk hidungnya seraya tersenyum bodoh. Hanya dengkusan yang bisa Nia lakukan. Heran kenapa bisa menyukai pemuda aneh ini. Pasti otaknya sudah rusak sampai mau jadi pacar Kevin.

"Àku haus," ujar Nia sambil mengibas tangan di depan wajah. Benar, sedari bangun tidur Nia belum minum apapun. Tenggorokannya terasa kering dan gatal. Perutnya juga bergetar menandakan cacing di perut minta makanan.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel