Teriakan Purok tidak dihiraukan oleh Vanessa. Dia tetap bernyanyi, membimbing para tentara semakin masuk ke dunia mimpi.
Maharati merasakan situasi sudah tidak dapat dikendalikan. Walaupun dia berhasil menghentikan nyanyian sang diva, akankah mereka yang tertidur akan langsung terbangun? Dia rasa tidak. Akan membutuhkan tenaga dan waktu untuk membuat tentara Suanggi siap berperang kembali.
"Tidak kusangka, pemenang dalam perang ini adalah seorang penyanyi."
"MAHARATI! Hentikan idola sampah itu!"
Suara teriakan Purok kembali menggelegar menggetarkan udara. Maharati merengut. Dia sudah yakin kalau ekspedisi kali ini gagal. Walaupun dia dan Purok berhasil mengalahkan dua platinum musuh serta menghentikan Vanessa, melihat kondisi bawahan mereka, sudah tidak memungkinkan lagi untuk melanjutkan terbang ke Kembang.
'Belum lagi, Ilais telah mati.'
"Maharati!"
Purok kembali memanggil, setelah melihat tiga klon Maharati hanya diam menyaksikan Vanessa.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com