webnovel

episode 15

Seusai makan malam Andreas lalu masuk hyperbolic time chamber (HTC) untuk melakukan latihan sore, dia akan menumpahkan rasa kesalnya pada monster disini.

Sesuai dengan janjinya dengan Grayfia, Andreas hanya menggunakan ruangan ini selama satu hari.

"System aktifkan kartu senjata Divine dividing."

(Kartu senjata Divine dividing di aktifkan.)

Tak lama setelah mendengar pemberitahuan tersebut sebuah sayap perak dengan delapan bulu cahaya keluar dari punggung Andreas.

Saat Divine dividing muncul dipunggungnya Andreas tak bisa berhenti mengagumi sacred gear tersebut, senjata yang bentuk dasar dan balance brake terinspirasi dari knightmare frame Lancelot Albion dari anime Code Geass adalah salah satu sacred gear favoritnya.

"System apakah Divine dividing ini mempunyai hubungan dengan Vali Lucifer?."

(Tidak. Divine dividing yang host miliki diambil dari dunia DXD paralel dimana inang Divine dividing baru saja mati.)

Andreas sedikit kecewa mendengar hal itu, sebenarnya dia sangat berharap bisa melawan Vali Lucifer untuk menguasai Divine dividing, tapi kelihatannya takdir berkata lain.

Setelah puas mengagumi senjata barunya, Andreas kini mencoba kemampuan paling dasar sebelum 'divide' yaitu kemampuan terbang, dia terbang mengitari tempat latihan sambil mencoba beberapa manuver terbang yang dia lihat di anime.

Merasa sudah cukup puas, Andreas lalu mendarat dan memulai latihan sore, tak lama kemudian lapang terbuka tersebut berubah menjadi lorong panjang dan ada sosok ogre setinggi 3,5 meter sudah menunggu.

Disisi lain, Grayfia tersenyum saat melihat Andreas masuk HTC dengan wajah kesal, baginya Andreas masih naif, dan moral yang dimilikinya menjadi beban dan membuatnya takut untuk memanfaatkan essence miliknya secara penuh.

Bukannya dia ingin menghilangkan moral Andreas, dan menjadikannya orang tak bermoral seperti iblis golongan lama, tapi hanya menghilangkan moral yang membelenggunya untuk menjadi lebih kuat.

Untuk putrinya menjadi harem suaminya, meskipun dalam hati dia berat melakukan itu, walaupun sebagai bagian bangsa iblis yang melihat poligami sebagai hal yang lumrah dan incest adalah hal biasa, tapi sebagai wanita dia ingin suaminya hanya untuk dirinya.

Namun tak lepas dari hal tersebut, karena dia tidak ingin kekuatannya dan suaminya jatuh pada orang lain, dan selamanya memonopoli kekuatan tersebut untuk keuntungan sendiri.

Kembali pada Andreas yang kini sedang mencoba bertarung dengan ogre dengan tangan kosong, selama beberapa jam ogre tersebut menjadi sansak tinju baginya.

Alasan dia bertarung melawan ogre dengan tangan kosong adalah untuk menutupi kelemahan jikalau dia sedang kehilangan senjata saat bertarung.

Andreas yang punya skill bertarung tangan kosong seadanya berkat mengikuti ekskul bela diri waktu SMA, merasa akan kesulitan dengan dengan kemampuan seadanya jika harus melawan orang yang bersenjata, berkat skill creation dia bisa memperdalam skill tersebut.

Andreas melihat ogre di depannya yang bernafas terengah - engah dan memar disekujur badan akibat serangan yang diterima, namun masih melihat Andreas dengan pandangan marah, sementara Andreas masih terlihat bugar, tak ada tanda lelah sedikitpun berkat regenerasi miliknya.

Dengan auman keras ogre tersebut kembali lari untuk menyerang Andreas, setelah cukup dekat Andreas menghindari serangan tersebut dengan berjalan beberapa langkah ke samping, berkat skill terbarunya yaitu observation haki dia bisa memperkirakan jarak yang dibutuhkan untuk menghindari serangan.

Kombinasi manual dari observasi haki dan skill creation magic dia bisa menciptakan skill observation haki, sekarang dia tahu kenapa skill creation magic memiliki rank sangat tinggi, sihir itu dapat menciptakan skill apa saja tergantung pada imajinasi dan petunjuk, barang seperti manual yang berisi petunjuk dan penjelasan lengkap akan mempermudah pembuatan dan penguasaan skill, tapi sayangnya manual hanya bisa dibeli di shop dengan CP.

Setelah menghindari serangan, Andreas langsung memanfaatkan celah untuk melakukan serangan balik, dengan lompatan cukup tinggi, Andreas memberikan sebuah tendangan kapak pada ubun - ubun musuhnya dengan keras sampai terjerembab, melihat kondisi orge yang sudah babak belur Andreas merasa kasihan dan segera mengeluarkan Yamato untuk mengakhiri musuhnya.

Dia tak menyangka ogre yang dia bisa bunuh hanya beberapa menit jika menggunakan senjata, akan butuh waktu lama jika menggunakan tangan kosong, memang benar waktu itu tersebut habis untuk membiasakan diri dengan pertarungan tangan kosong dan mencari kelemahan untuk di eksploitasi, tapi itu bukan alasan yang bisa dia terima.

Andreas kemudian terus berjalan untuk mencari ogre berikutnya, tak lama sesosok ogre yang hampir mirip muncul tak jauh dari hadapannya, beruntung bagi Andreas karena ogre tersebut sedang melihat ke arah lain sehingga tak melihat kedatangannya.

Melihat kesempatan langka, Andreas langsung berlari menuju ogre tersebut, ogre yang merasakan sesuatu disampingnya menolehkan kepalanya, dan menemukan pukulan yang sudah diperkuat oleh mana burst dari Andreas bersarang di sisi kiri rahang dan terlempar cukup jauh.

Andreas tersenyum saat melihat ogre yang terlempar akibat menerima pukulan darinya, tak ingin kesempatan terbuang sia - sia, Andreas langsung melesat menuju ogre yang masih tergeletak dan memberi sebuah pukulan keras dibagian dada orge sampai membuat cekungan disana serta mematahkan beberapa tulang iga dan menusuk organ dalam.

Melihat musuh yang sudah mati, kini Andreas melihat kolom magicka yang masih tersisa 90% dan tersenyum, karena minggu lalu dia memerlukan 30% magicka untuk melakukan hal yang sama namun ketika itu dia menggunakan senjata.

Kemudian Andreas meneruskan memburu ogre di dungeon sampai waktu habis, tapi kali ini dia hanya menggunakan tangan kosong, selama perburuan dia sadar bahwa dia tidak punya pengalaman bertarung melawan orang biasa dan selama latihan dia hanya bertarung melawan Grayfia yang levelnya bagaikan langit jika dibandingkan orang biasa, dan selama di dungeon dia hanya bertarung melawan monster yang berukuran besar.

"System matikan dungeon mode." Perintah Andreas, saat melihat 22 jam hampir berlalu, karena masih tersisa waktu dua jam dia ingin mencoba mencoba hal baru.

Kemudian Andreas berpindah dari dungeon kembali ke tempat latihan.

"System bisakah aku melawan petarung terhebat dalam sejarah seven kingdom?." Tanya Andreas

(Ya.) jawab system dengan singkat, (System akan membuat dummy dengan skill yang sama persis untuk menjadi lawan tanding host.) tambahnya.

Mendengar itu Andreas langsung berpikir siapa lawan yang ingin dia hadapi, jujur saja dia hanya tahu beberapa nama orang yang terkenal dengan kemampuan bertarungnya, semisal Aemon the Dragonknight, Daemon Blackfyre, Cregan Stark, Barristan Selmy, Gerold Hightower, dan Arthur Dayne.

Setelah berpikir cukup panjang Andreas memutuskan untuk bertarung melawan salah satu anggota kingsguard yang terhebat yaitu Aemon the Dragonknight.

Tak berapa lama muncul sosok didepan Andreas, dengan zirah putih yang menjadi ciri khas kingsguard namun dengan helm ornamen kepala naga, lengkap dengan pedang dark sister dan perisai, saat dia menggunakan appraisal pada sosok tersebut muncul nama Aemon Targaryen (dummy), dan paham apa yang tadi dimaksud oleh system.

Dengan musuh yang berzirah lengkap, Andreas mengganti pakaian yang digunakan dengan zirah dawnguard miliknya lengkap dengan senjata dan perisai.

Setelah Andreas memakai zirah, Aemon mulai berlari menuju Andreas, namun karena Andreas terbiasa bertarung dengan kecepatan tinggi melawan Grayfia, gerakan Aemon tak lebih terlihat seperti gerak lambat baginya.

Andreas bersiaga sambil menunggu sampai lawannya mendekatkan, saat jarak antara mereka berdua sudah dekat, Aemon mengambil inisiatif untuk menyerang terlebih dulu, serangan yang cepat jika dilihat oleh orang biasa dengan mudah ditangkis oleh Andreas, tak ingin membuang kesempatan Andreas lalu melakukan serangan menusuk pada Aemon, namun dihentikan oleh perisai yang digunakan Aemon, sial bagi Andreas serangan itu membuat pedangnya tertancap cukup dalam di perisai.

Melihat apa yang terjadi pada Andreas, Aemon tak menyia - nyiakan kesempatan tersebut dan melakukan serangan balik, kali ini Aemon menyerang Andreas dengan serangan kuat dan cepat, berkat observation haki Andreas dapat menghentikan serangan, karena perbedaan stat Andreas sama sekali tidak merasakan apa - apa ditangannya saat serangan itu menghantam perisai, jika orang biasa yang menerima serangan tersebut dia akan merasa sakit dan ngilu di bagian tangannya.

Setelah menahan serangan Aemon, Andreas langsung memegang erat pedangnya dan menendang perisai Aemon dengan cukup keras, sehingga membuat Aemon terlempar jauh, melihat lawannya terlempar, Andreas terkejut dengan efek serangannya, dan saat dia menghampiri lawannya, dummy tersebut sudah tidak berfungsi dan jika disamakan dengan kondisi manusia, maka orang tersebut sudah mati.

Karena waktu masih cukup banyak Andreas meneruskan latihan bertarung melawan dummy dengan jumlah yang lebih banyak dan berusaha menahan diri agar tidak menghancurkannya dalam satu serangan.

Saat melawan dummy tersebut Andreas merasakan suatu ketegangan yang tidak dia rasakan saat melawan monster, karena dia selalu menghadapi monster satu lawan satu, sedangkan sekarang dia harus terus berkonsentrasi melawan beberapa dummy sekaligus, namun karena terlalu terbawa keadaan, kadang dia lepas kendali dan menghancurkan dummy dengan satu serangan.

Setelah alarm menunjukkan 24 jam telah lewat, Andreas segera keluar dari HTC dan menjumpai Grayfia masih duduk santai di meja makan sambil minum teh, lalu Andreas duduk di kursi yang berhadapan dengan istrinya.

"Apa kau sudah melampiaskan kekesalanmu?." Tanya Grayfia.

Andreas diam dan tidak menjawab pertanyaan yang diajukan Grayfia, dan sikap diam Andreas sudah menjadi jawaban untuk Grayfia, dan Andreas terus mendiamkan Grayfia sampai menjelang tidur, dan untuk pertama kalinya Andreas tidur sama sekali tidak menjamah tubuh Grayfia di ranjang.

Nächstes Kapitel