webnovel

152. Adelia 2.

"Apakah saya bisa melihatnya?" Tanya Bastian.

"Silahkan."

Setelah mendapatkan izin Bastian pergi dengan langkah panjang, Bastian menuju ruang IGD dimana Alfred kecil tengah berbaring. Bastian menatap tubuh kecil yang terbaring tidak berdaya di atas tempat tidur pasien. dadanya seketika merasakan sesak melihat kondisi keluarga majikannya.

"Alfred, Om yakin dan Om sangat percaya padamu. Jika kamu adalah anak yang hebat anak yang kuat, anak yang pandai dan kamulah satu-satunya keturunan keluarga Gilbert. Om berjanji akan berada disampingmu sehingga kamu sukses nanti dan hingga kamu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan keluargamu, maafkan Om yang datang terlambat untuk menyelamatkan dirimu dan adikmu. sadarlah anak hebat ibumu sangat membutuhkan dirimu. kamulah kekuatannya, kamulah nafasnya dan kamulah cahayanya." Kata Bastian lirih di telinga Alfred kecil, tanpa terasa air matanya mengalir jatuh tepat di telapak tangan Alfred.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel