Dia membalikkan wajahnya dan melihat Ye Xian sedang berlutut di tanah dengan badan tegak.
Apa adiknya terjatuh?
Ye Shaowen baru saja ingin membantunya berdiri, tapi Ye Xian langsung menepis tangannya. Ye Xian menatap ke arah ayah dan ibunya, kelopak matanya sudah penuh dengan air mata yang mengalir deras, "Ayah, ibu…huhuhu…. Putrimu yang tidak berbakti sudah pulang!"
Kombinasi ekspresi menyesal dan suara yang tegas, membuat Ye Shaowen merinding mendengarnya.
Pepatah mengatakan anak-anak adalah sepotong daging yang diambil dari orang tua, apalagi Ye Xian, dia adalah putri kesayangan dari ayah dan ibu Ye. Tidak peduli Ye Xian suka memberontak, nakal, berubah-ubah, lancang, semua perlakuan dari Ye Xian yang tidak masuk akal telah dimaafkan oleh mereka, apalagi dengan berlutut di tanah dan mengakui kesalahannya seperti ini.
Ayah dan ibu Ye merasa kasihan, langsung berlari dan memeluk Ye Xian, dalam sekejap juga menangis.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com