Entah sejak kapan kontrakannya terlihat begitu ramai dengan berbagai hiasan seperti orang mau hajatan saja, Asia mengira tentu saja mungkin anak dari ibu kontrakan yang akan hajatan tapinya kehadiran orang tua Asia yang tentu saja membuat Asia terkejut dibuatnya.
Asia berfikir jika Ayah dan ibunya bercanda soal telah datang ke kontrakannya nyatanya ini adalah fakta dan Hana juga terdapat di sana tampak berbincang-bincang dengan yang lainnya.
"Ayah, Ibu dan Hana bagaimana mungkin kalian sudah ada disini dan apa maksud ini semua?" tanya Asia yang merasa hari ulang tahunnya masih lama dan tidak pernah dirayakan seheboh ini.
"Kau masih saja bertanya seakan tidak mengetahui apapun putriku tentu saja ini Persiapan untuk pernikahan kalian besok." ucap Ibu Salsa pada putrinya.
"Pernikahan?" tanya Asia yang saat ini menatap kearah Bilal dengan tatapan penuh tanda tanya karena Bilal yang terlihat begitu aneh dan bahkan sudah mulai dekat dan banyak ngobrol dengan ayahnya.
"Iya tentu sja sayang, Ayah tau kamu malu mengakui jika kalian saling mencintai dan tidak bisa hidup tanpa satu sama lain oleh karena itu dirimu mereka sangat terkejut karena calon mantu Ayah ini memberikan kejutan spesial yang sangat kamu impikan." ucap Arsyad pada putrinya.
"Apa bahagia mana mungkin Ayah menyimpulkannya seperti itu...," ucap Asia yang mulai pusing berharap jika ini hanyalah sebuah mimpi saja.
Asia tentunya ingin menikah tapi tidak secepat ini karena Asia juga belum mengenal dekat Bilal bagaimana mungkin tiba-tiba mereka harus menikah besok sedangkan Bilal terlihat tidak merasa terbebani sama sekali yang tentu sja hal ini membuat Asia sedikit curiga.
"Itu adalah kesimpulan yang benar nak. Nak Bilal sendiri telah menceritakan semuanya pada Ayah dimulai dirimu yang ceroboh, demam dan tidur seatap dengannya agar tidak timbul fitnah lebih baik kalian menikah saja kedua orang tuanya Bilal juga setuju hanya saja mereka tidak bisa datang besok Karena terjebak hujan salju negara lain yang saat ini mereka sedang tempati." ucap dari Arsyad yang tentu sja tidak ingin nama putrinya menjadi buruk hanya karena tidak langsung menikah dengan pria baik yang terlihat sangat menyayangi Asia ini.
"Ayah terlihat lebih banyak tau dari pada aku. mengapa harus aku terjebak dalam permasalahan yang cukup rumit ini." ucap Asia yang saat ini akhirnya bersandar pada kursi sederhana karena merasa lelah dan syok akan kenyataan hidup ini.
Asia ingin bicara dengan Bilal agar acara ini bisa dibatalkan tapi Ayahnya malah membawa Bilal kabur Sedangkan ibu dan Hana malah saat ini sibuk untuk mempersiapkan pernikahan dadakan ini, kadang Asia berfikir yang mau nikah siapa yang repot siapa.
"Sudahlah jangan sedih, pusing ataupun bingung. Terima saja takdir mu menjadi nona muda persiapan pernikahan mu ini sudah 90 persen. Ijabnya saja yang akan dilaksanakan ditempat ini sedang resepsinya tentu sua di gedung. Ayo sekarang bersiap untuk fiting baju." ucap Hana yang terbaru aja menyemangati Asia yang malah terlihat semangkin lemas akan tingkah sahabatnya ini yang aneh dan tidak mendukungnya.
"Biasanya kau selalu saja uang paling mengerti aku....., mengapa kau tidak mengerti aku jika aku ini belum siap menikah." ucap Asia yang berharap agar sahabatnya ini paham akan perasaannya.
"Tapi Om dan Tante sudah sepakat jika kalian akan menikah besok Tuan muda bahkan telah mempersiapkan segalanya. Maksudku calon suamimu yang sangat mencintai mu itu telah mempersiapkan semuanya perpaduan antara sederhana dan mewah ala Tuan muda tampan Memang tidak biasa." ucap Hana ya g saat ini yang masih belum kehilangan sifatnya yang sedikit alay tapi tetap saja Hana terlihat lebih mendukung Bilal dari pada Asia yang merupakan sahabatnya sendiri.
"Cinta apanya, kamu baru saja saling mengenal....," ucap Asia dan Ingin membatah jika ucapan sahabatnya itu sangat tidak masuk akal.
"Saling mengenal dan bahkan aku telah menginap dirumahnya selama beberapa hari aku tidak yakin tidak terjadi sesuatu diantara kalian berdua. Tentu saja untuk membersihkan namamu dari segala tuduhan dirimu harus menjadi calon pengantin yang patuh aku yakin dirimu pasti akan bahagia atas izin allah." ucap Hana yang sebenarnya juga tidak tega turut ikut berperan memaksa sahabatnya itu untuk menikah tapi saat ini perusahaan Ayahnya yang berkaitan dengan keselamatan Ayahnya yang menjadi taruhan sehingga Hana tidak memiliki cara lainnya.
Bilal sangat pintar membuat orang-orang yang disayangi oleh Asia saat ini semuanya menyuruh Asia untuk menerima takdirnya saja yang akan menikah dengan Bilal besok. Padahal mereka baru beberapa kali bertemu dan kebetulan saja Asia menginap di sana beberapa hari karena Asia sebelumnya menderita demam tapi yang tidak wajar mereka hanya pernah tidur bareng tanpa sengaja dan Bilal yang menyuapi Asia makanan itu saja.
Asia tidak akan pernah menyangkal jika menginap dirumah besar laki-laki yang tampak tulus menolongnya itu malah membuat Asia saat ini harus menerima takdirnya untuk menikah dengan Tuan muda tampan itu besok.
"Sekarang cobalah baju mu ya, kau tenang saja kalian akan dipingit selama beberapa jama saja sampai besok Tuan muda selesai mengucapkan ijab kabul baru kalian akan bertemu." ucap Salsa yang saat ini menasehati Putrinya yang tampak kurang bersemangat.
"Padahal aku ingin berbicara dengannya...," ucap Asia yang saat ini merasa sangat kesal karena tidak bisa melakukan penolakan apapun lagi Ibu, Ayah dan sahabatnya yang selalu mendukungnya saat ini malah lebih mendukung orang lain.
"Bersabarlah besok juga kalian akan bertemu dan setelah itu akan bersama selamanya jadi dirimu tidak perlu khawatir dan terus tersiksa karena rasa ridu pada calon mantu ibu yang tampak itu." ucap Salsa yang entah sejak kapan sibuk untuk memberikan perawatan secara alami untuk kulit putrinya agar lebih halus.
"Ibu, bukan begitu maksud ku. Kenap pula aku harus perawan hanya untuk hari esok padahal biasanya aja gak mandi juga gak apa-apa." ucap Asia yang merasa sangat kesal dengan orang-orang yang disayanginya saat ini malah membela orang lain dan tidak ada yang mendengarkan dirinya.
"Anak nakal. Besok itu hari yang spesial mana mungkin kamu tidak merasa malu jika sampai besok terlihat buluk karena tidak Manado. setelah perawatan kulit tradisional ini nanti langsung mandi." ucap Salsa dengan tegas pada putrinya sementara Hana hanya terkekeh geli melihat tingkah sahabatnya yang lucu pada saat dinasehati oleh sang ibu.
"Hana...., kamu malah menertawan ku.... disaat aku sedang tersiksa seperti ini. Baru saja aku sembuh dari demam biasanya aku tidak akan langsung mandi ini. saja masih terasa begitu dingin efek lulur tradisional Ibu tadi...," ucap Asia yang saat ini merasa malas untuk melakukan apapun selain tidur dan bermalas-malasan.
"Semangat calon pengantin gak boleh malas bentar lagi kan bakal ganti status...," ucap Hana ambil tersenyum manis.
"Status?" ucap Asia yang tiba-tiba menjadi lelet.
Jangan lupa simpan keperpustakaan, komentar, review dan vote jika kalian menyukai cerita ini. Terimakasih