Ketika Reiko mengetahui suaminya pulang, dia segera menghambur ke pelukan Nathan Ryuu, menangis tersedu-sedu tanpa bisa dia tahan. "Ryuu … Ryuu … hu hu hu …."
Rui yang berada di gendongan maid Nami pun bergegas memanggil-manggil ayahnya sambil kakinya bergerak-gerak heboh di udara seakan ingin lari. "Papa! Papa!"
Maid Nami segera menyerahkan Rui pada ayahnya dan meninggalkan tiga orang yang sedang berkumpul kembali dalam suasana haru.
"Sayankku, Rei dan Rui. Kalian kesayangan aku." Nathan Ryuu merengkuh keduanya dalam pelukan lengannya, dia ikut menangis meski tidak keras-keras. Dia sungguh bersyukur bisa selamat dan kembali ke anak dan istrinya.
Terbayang andaikan ayahnya tidak muncul, entah takdir semacam apa yang akan dia alami ketika di dalam kuasa Zaidan Al Faiz kala itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com