"Tadinya … saya hendak membeli saham di tangan Stanley ketika Anda tidak juga kunjung melakukan syarat yang saya berikan. Tapi, karena perbuatan anak mereka, maka saya meniadakan rencana itu dan menginginkan semua saham di tangan dia tanpa syarat untuk saya agar bisa ditukar dengan kebebasan putrinya." Nathan Ryuu sudah membuat keputusan baru.
Reiko hendak mengatakan sesuatu pada suaminya, namun dia segera dihentikan dengan kode mata dari Nathan Ryuu sehingga urung berkomentar.
Saat ini, Reiko merasa tidak nyaman dengan permintaan suaminya. Dia tahu, Stanley dan keluarganya memang bersalah dan keterlaluan, namun, apakah perlu dihukum sampai seperti itu?
Sebagai orang yang berhati lembut, Reiko tak tega. Tapi, dia juga tidak kuasa melawan suaminya, karena dia sadar suaminya melakukan ini karena membela dia dan juga dia sudah begitu banyak berhutang budi serta berhutang kebahagiaan pada Nathan Ryuu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com