webnovel

Dukun abal-abal

Setelah mempersiapkan uang hasil menggadaikan sawah, akhirnya bagas dan nining datang ke kembali ke rumah sang dukun untuk meminta pertolongannya.

"Ini seperti yang sudah saya janjikan Mbah," kata Bagas sampil menyodorkan uang yang berjumlah seratus juga di hadapan sang dukun. Terlihat sang dukun menyeringai lalu kemudian, dia menggeser uangnya sampai masuk ke kanton di bawah meja.

"Maafkan kesalahan anak saya tempo dulu, Mbah. Saya sebagai ayah merasa malu dengan perangai anak saya tersebut dan saya sudah menghukumnya tadi ." imbuh bagas memohon maaf kepada sang dukun.

"Baik, saya tidak masalah akan hal itu, sekarang lebih baik kita menuju kelokasi sekarang."

Mereka lantas menuju lokasi sekarang. Aku sendiri tidak mengerti akan semua hal yang bisa membuat semuanya terasa sangat bagus sekali. Apa yang terjadi memang bukanlah hal yang mempu untuk diperjuangkan. Bahkan sampai bagas menggadaikan sawahnya demi bisa menjadi sesuatu yang sangat berharga sekali.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel