Calvino mengukir senyum miris. Earl ... Earl ... seandainya saja kau tahu bahwa Kiara lah yang sebenarnya akan menjadi Kakak Ipar mu dan bukan si wanita hina, Lenata.
--
Sinar pagi tampak mengintip malu-malu melalui tirai jendela menyapa hangat wajah tampan yang masih saja bergelung dibalik selimut tebal.
Atas sapuan kehangatan itulah yang telah membuat sepasang manik coklat terbuka sempurna. Hal pertama yang dilihatnya adalah arah jarum jam yang menggantung di dinding.
"Uhm, masih jam enam pagi."
Sebelum melemparkan diri ke dalam bath up, dia pun terlihat menggeliatkan tubuh supaya otot-otot meregang.
Tidak mau terlambat menghadiri meeting bersama wanita tercinta, dengan segera melemparkan tubuhnya ke dalam kamar mandi.
Pagi ini Calvino terlihat berbeda dari biasanya. Senyum bahagia masih saja terpatri apik menghiasi bibir kokoh. Tentu saja hal itu menjadi tanda tanya tersendiri dibenak Calista. Ia pun tak henti-hentinya mencuri pandang pada ketampanan sang kakak.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com