Ketika melintas di depan ruangan Assistant Eksekutif CEO. Calvino sengaja menyipitkan sebelah mata berpadukan dengan kerlingan sebagai isyarat bahwa Kiara harus segera bersiap. Kiara sendiri tampak tersenyum simpul sembari memejamkan sebelah matanya seolah berkata, okay sayang. Tunggu aku di mobil.
--
Calvino tampak tak sabaran menunggu wanita tercinta. "Huh, lama sekali." Desah lelahnya.
Tidak sabar dibuat menunggu, dia pun hendak keluar mobil menyusul wanita tercinta ke lantai atas, bersamaan dengan itu yang ditunggu tampak keluar dari pintu lobby. Seketika itu juga bibir kokoh menyungging senyum khas yang membuat ketampanannya bertambah berkali-kali lipat.
Dengan segera membukakan pintu mobil dari dalam. "Silakan masuk, Tuan Puteri."
Kiara tampak tersenyum. "Terima kasih, Pangeran."
Calvino terkekeh kecil. "Oh My God, Aku geli mendengarnya, baby."
"Kalau begitu jangan memanggilku dengan sebutan, Tuan Puteri. Aku tidak hanya geli mendengarnya, akan tetapi jijik."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com