webnovel

PART 23 CINTA TIDAK TERBALAS

Karina mengusap leher nya terlalu lama menunduk membuat leher nya sakit,beberapa hari ini pekerjaan nya memang tidak terlalu banyak tapi cukup membuat nya pusing.Dia berjalan menuju vending machine untuk mengambil minuman,tapi saat dia menoleh ada sesuatu yang menarik perhatian nya.Dia berjalan mendekati Dimas yang terlihat kelelahan hingga pria itu tertidur di kursi kerja nya.

"Dimas,kamu tertidur?" Karina mencoba membangunkan Dimas,di tempat kerja nya tidak membolehkan siapa pun untuk tidur,karena akan bahaya apalagi pekerjaan mereka sedang meneliti bahan yang adiktif dan karena itu juga Karina mencari minuman untuk menghilangkan rasa mengantuk nya.

"Ah iya,Maaf seperti nya aku tertidur." Dimas mengusap mata nya dia mengangkat kepala nya dan menatap Karina yang terlihat khawatir.

"Kamu ada masalah?" Tanya Karina lagi,wajah Dimas terlihat lebih pucat dari sebelum nya bahkan bulu bulu halus mulai tumbuh di wajah nya.

Dimas menggeleng lemah dia mengusap pelipis nya yang sedikit pusing,karena terbangun tadi kepala nya tiba tiba pusing,"Tidak." Jawab nya pelan,tapi Karina tidak percaya begitu saja,dia mengambil kursi dan duduk di hadapan Dimas dia memberikan minuman nya tadi kepada Dimas.

Dimas menoleh lalu menggeleng,"Kamu saja." Jawab nya,tapi karina tetap memaksa Dimas untuk menerima nya akhirnya dengan terpaksa Dimas menerima minuman dari Karina.

"Kamu yakin baik baik saja?" Tanya Karina,meskipun mereka tidak memiliki hubungan lagi tapi wajar kan Karina bersimpati sebagai teman?

Dimas hanya diam dan menghela nafas nya,"Aku tahu jika kamu lagi ada masalah." Desak Karina.Dimas menoleh menatap Karina lalu tersenyum.

"Sebenarnya aku tidak baik sekarang,pernikahan kami seakan kacau.Aku tidak mengerti kenapa Sisca selalu memojokkan aku." Ucap nya,Dimas sengaja tidak menceritakan secara spesifik,dia tidak ingin Karina menjauhi nya.

Karina menatap Dimas dengan iba,pria itu terlihat kacau bahkan saat bersama nya pun Dimas tidak pernah sekacau ini sebelum nya.Dia mengulur tangan nya dan mengusap punggung Dimas yang terlihat lelah.

"Kamu sudah bicara dengan istri kamu?" Dimas menggeleng,dia Kembali memijit pelipis nya.Beberapa hari ini dia tidak bisa tidur dengan normal.

"Mungkin isteri kamu memiliki alasan tersendiri kenapa dia jadi begitu."

"Tidak,Sisca memang seperti itu.Sejak kami menikah tidak pernah sekalipun dia berbicara baik baik dengan ku." Bantah nya,terkadang Dimas berpikir,apa karena diri nya memiliki gaji yang lebih rendah dari Sisca hingga Wanita itu bisa dengan seenak nya seperti ini.

"Kamu tahu,hubungan kami tidak pernah harmonis sejak awal,kami bagai dua orang asing yang di paksa untuk tinggal bersama." Lanjut Dimas lagi,dia benar benar frustasi menghadapi tingkah Sisca.

Karina terdiam,dia tidak bisa menjawab lagi.Jujur saja dia merasa iba dengan keadaan Dimas tapi di satu sisi dia juga tidak bisa membantu pria itu banyak selain mendengarkan semua keluh kesah nya.

"Jika kamu butuh tempat bercerita,aku siap mendengarkan nya."

Dimas terkejut,dia menoleh ke Karina yang sedang menatap nya dengan senyuman."Kamu yakin?"

Karina mengangguk,"Ya,mungkin hubungan kita sudah berakhir tapi bagaimana pun kamu adalah teman kerja ku,aku tidak bisa membiarkan kamu seperti ini." Jawab nya,Dimas tersenyum.Ini lah Purple nya,Purple yang tidak pernah menyimpan dendam sedikitpun kepada orang lain.

"Boleh aku manggil kamu Purple?" Tanya Dimas meminta izin,Karina diam memikirkan nya.

"Hanya sebagai teman,aku sudah terbiasa memanggil kamu dengan Purple." Lanjut nya,Karina berpikir lalu mengangguk.Baiklah tidak masalah jika Dimas memanggil nya Purple hanya sebagai teman.

**

Karina masuk ke kantor Rayhan,dia tersenyum senang karena Rayhan mengajak nya makan siang dan kebetulan hari ini pekerjaan nya tidak terlalu banyak.

Tok..Tok..Tok

"masuk"

Dia membuka pintu nya lalu tersenyum melihat Rayhan yang terlihat sibuk dengan pekerjaan nya,Karina berjalan mendekati sofa dan duduk di sana,dia mengambil majalah yang memang sengaja di sediakan oleh Rayhan untuk nya.

"Pekerjaan di lab sudah selesai?" Tanya Rayhan,Karina mengangguk senang.

"Akhirnya setelah penelitian berbulan bulan kemarin,aku bisa santai sedikit." Ucap nya,sekarang hanya menunggu hasil apakah Vaksin yang mereka teliti kemarin memenuhi syarat atau tidak.

Rayhan ingin bangkit mendekati Karina tapi Langkah nya terhenti saat pesan masuk ke dalam handphone nya,kening nya mengkerut saat mendapat sebuah pesan dari nomor tidak di kenal.

Karena penasaran Rayhan membuka pesan itu,badan nya tersentak saat melihat gambar itu.Di gambar itu terlihat Karina yang sedang bersama Dimas,mereka terlihat akrab bahkan Karina mengusap punggung Dimas.

Rayhan mendongak menatap Karina yang terlihat serius dengan majalah nya,"Karin,hari ini kamu bertemu dengan Dimas?" tanya Rayhan.

Karina mengangkat kepala nya menatap Rayhan lalu mengangguk,"Iya,kami satu lab otomatis kami terus bertemu." Rayhan mengepal tangan nya marah mendengar perkataan karina,dia cemburu mendengar itu apalagi saat dia melihat foto ini.

"Mulai hari ini jauhi Dimas!"

Karina heran dengan Rayhan yang tiba tiba berubah,pria itu terlihat marah sekarang.

"Ray ada apa?" karina bangkit mendekati Rayhan,dia memegang lengan Rayhan sambil menatap pria itu.Rayhan yang melihat Karina mendekati nya dengan cepat mematikan handphone nya.

"Tidak apa apa,aku hanya tidak suka melihat kalian bersama."

Karina tersenyum,"Kami teman kerja,tidak mungkin jika kami saling menjauh nanti yang lain akan bingung."

"Tapi dulu kalian memiliki hubungan!" Rayhan tiba tiba marah saat Karina tidak mendengarkan nya.

Karina terdiam lalu mengangguk,"Dulu kami memang memiliki hubungan,tapi itu dulu sekarang kami memutuskan untuk berteman."

Rayhan diam dia tetap tidak suka.

Karina tersenyum lagi,dia mendekati Rayhan dan memeluk pria itu,"Percayalah hubungan kami hanya sebatas teman." Ucap nya,Rayhan diam dia membalas pelukan Karina dengan pelan.

Mungkin Karina menganggap Dimas hanya teman tapi tidak dengan pria itu Rayhan sangat hapal dengan kelakuan Dimas.Pria itu ingin jika Karina Kembali bersama nya.

Rayhan sudah mencari tahu alasan Dimas memutuskan Karina waktu itu karena Dimas telah menghamili Sisca,dan terpaksa dia harus bertanggung jawab dan meninggalkan Karina begitu saja.Walau alasan perpisahan mereka cukup menyakitkan tapi tidak menjamin Dimas tidak mengejar Karina lagi,di tambah Karina tidak pernah mengatakan jika dia mencintai Rayhan.

"I love you." Bisik Rayhan,badan karina tersentak tapi dia hanya diam dan membalas pelukan Rayhan dengan erat,Rayhan tersenyum pedih dia tahu Karina tidak akan menjawab cinta nya saat ini,Rayhan tidak tahu sampai kapan dia menunggu Karina untuk mencintai nya seperti diri nya mencintai Karina.

Nächstes Kapitel