Hanin tak sadarkan diri. Ketika dia bangun, tangan dan kakinya sudah diikat disebuah kursi. Dia terduduk dengan diikat. Hanin mencoba melihat seseorang yang berdiri didepannya, di area gelap didepan sana. Dia berjalan dan menunjukan wajahnya kepada Hanin.
"Kak bela."
Hanin terkejut ketika melihat wajah yang asing didepannya. Benar-benar mirip bela, yang sudah seperti kakaknya sendiri.
"Kamu kenal sama pemilik wajah ini?"
Dita makin berjalan maju, mendekati Hanin. Dia berhenti didepan hanin, mengitari kursi hanin. Tangannya menyentuh tangan hanin, hingga ke bahu dan wajah hanin. Hingga dia berputar kebelakang dan kembali disisi kanan Hanin. Tangannya turun keperut hanin.
"Kalian tuh sama aja ya. Gak tau diri."
Kata dita menatap hanin kesal. Hanin menatap bingug bela, akila. Hanin baru ingat nama asli wanita didepannya. Hanin tak tau apa maksudnya, kalian berdua sama? siapa? Tak tau diri?
"Kamu main tidur sama Iqbal dan hamil anak Iqbal. Bela juga."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com