"Oh, aku hanya merasa tak enak hati."
Sean berhenti menyesap Coffee Float miliknya, menaruh kembali gelas plastik dengan tutup plastik cembung, menatap luruh ke arah Ashley yang termenung (lagi). Tak ada satu pun perkataan keluar dari mulutnya, dia menunggu pemuda di depannya melanjutkan pembicaraan.
"Cafe tempatku bekerja cukup sepi, ah bukan, selalu sepi. Kakak ku pemiliki Cafe itu selalu berkata bahwa aku lah penyebab Cafe itu sepi. Awalnya aku menganggap itu hanyalah hinaan yang biasa kakak ku katakan, dia selalu berkata kasar makanya tak heran jika dia mengataiku pembawa sial. Tapi ternyata ucapannya benar.." Ashley memutar-mutar sedotan yang ada di dalam gelas, membuat kopi susu berputar-putar —menyerupai pusaran air— dalam wadah plastik. Kemudian melanjutkan kembali. "Selama ini memang aku lah penyebab dari sepi nya pelanggan. Sangat jarang orang yang datang ke Cafe itu akhir-akhir ini, sangat kontras ketimbang saat Jacob bekerja di sana."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com