Sesampainya di pos Pangalap, mereka langsung membuka tenda. Di sana sudah ada satu tenda yang berdiri. Seorang pendaki keluar dari dalam tenda. Mereka terkejut karena pendaki tersebut adalah seorang wanita.
"Waw, beruntung sekali malam ini bertemu pendaki lain." Wanita itu menyapa dengan ramah.
"Mbak manusia?" tanya Geheng, maju ke depan.
"Manusia lah, dikira saya dedemit. Perkenalkan nama saya Sonia." Sonia mengulurkan tangannya.
"Gie, nama saya Geheng. Panggil saja Gie," balas Geheng.
"Wooo, dasar play box," ejek Asri.
Geheng hanya meliriknya sekilas, satu persatu kelompok Randu memperkenalkan diri. Saat berpapasan dengan Sullivan, dahi Sonia sedikit berkerut. Karena gelap malam, ia tidak begitu jelas bisa melihat Sullivan.
"Itu ayah kelompok kami, Pak Sullivan," kata Kevin memperkenalkan Sullivan yang hanya diam mematung.
"Oh oke," sahut Sonia.
"Buruan dirikan tenda, keburu hujan nih mendung banget," perintah Sullivan.
"Yes Pak." Serempak mereka semua menjawab perintah.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com