webnovel

Rahasia Yang Terungkap

Jatuh cinta pada pandangan pertama? Itulah hal yang sedang dirasakan Lee Byung Yun saat ini. Dia harus menyembuhkan wanita cantik yang ditemuinya di penjara dan juga temannya.

Tiba-tiba terlintas dalam pikiran Tabib Lee sebuah cara licik untuk membuat posisi prajurit Jung terdesak. Dengan sangat cepat dia keluar dari dalam sel Myung Eun lalu menghunus pedang miliknya dan mengarahkannya pada prajurit Jung yang berdiri di dekat sel itu.

"Jung Song Min! Cepat perintahkan anak buahmu atau nyawamu taruhannya!!"

"Kau berani melawanku?!" hardik prajurit Jung tanpa takut sedikitpun.

"Kau mau berurusan dengan raja atau denganku?! Ingat! Aku ini tabib kesayangan Raja Yi, sedangkan kau hanya seorang bawahan di istana!" Tabib Lee menakut-nakuti prajurit tersebut.

"Baik jika itu maumu, tapi ingat kejadian hari ini akan kulaporkan pada prajurit Han!" teriak prajurit Jung.

"Aku tidak takut kepadanya!" hardik Tabib Lee.

"Arrghh! Aku tidak tahan lagi Sung Byull" pekik Myung Eun tiba-tiba.

"Dengarkan aku! Pergilah bersama anak buahmu mengambil tandu untuk mereka! Sekarang!" perintah sang tabib.

"Lantas siapa yang akan menjaga dan mengawasi semua tahanan di sini? "tanya prajurit Jung.

"Aku yang akan mengawasi mereka, tenang saja," jawab tabib.

"Ya sudah, aku pergi sekarang!"

"Sebaiknya begitu, Prajurit Jung."

Prajurit Jung terpaksa mengikuti perintah Tabib Lee untuk mengambil tandu di paviliunnya, dia menuju ke ruang pengobatan bersama dua orang anak buahnya.

Sesampainya di kediaman Tabib Lee, prajurit Jung segera mengetuk pintu sambil berteriak memanggil asisten tabib.

"Kyung Seok! Cepat bukakan pintunya! Kyung Seok!"

Dari dalam kamarnya, Kyung Seok tiba-tiba terbangun karena mendengar teriakan dan suara pintu diketuk dari luar paviliun tuannya. Kyung Seok adalah salah satu asisten Tabib Lee yang cukup sakti, dia sudah dianggap seperti adik kandung tabib sendiri.

Tabib Lee sangat mempercayai pemuda tersebut. Choi Kyung Seok tinggal di Paviliun Byulbich ( Cahaya Bintang ) sejak dua tahun lalu bersama tabib itu.

Kyung Seok beranjak dari tempat tidur sambil mengucek-ngucek matanya lalu menggerutu karena tidurnya terganggu oleh seseorang.

"Ah, siapa itu di luar sana. Mengganggu tidurku saja."

Kemudian Kyung Seok segera mengganti pakaian tidurnya dengan baju yang biasa digunakan ketika ia bekerja sebagai asisten Tabib Lee.

Selesai berganti pakaian, Kyung Seok melangkah keluar menuju pintu utama paviliun untuk menemui 'tamu'nya.

"Kyung Seok!! Cepat buka pintunya!" Prajurit Jung sekali lagi berteriak memanggil Kyung Seok.

"Tunggu sebentar!" teriak Kyung Seok dengan lantang.

Asisten tersebut lalu cepat-cepat membukakan pintu dan betapa terkejutnya ia ketika melihat prajurit Jung dan anak buahnya berdiri di hadapan Kyung Seok.

"Pr--pr--prajurit Jung?? Ada keperluan apa hingga kau datang kemari?" tanya Kyung Seok terbata-bata.

"Jangan banyak bicara! Turuti saja perintah tuanmu! Di mana tandunya?!"

"Di sana, Prajurit Jung," jawab Kyung Seok sambil menunjuk ke arah ruang pengobatan.

"Prajurit Ma! Prajurit Shim! Cepat, kalian masuk ke dalam lalu bawa tandu-tandu itu ke penjara!!" Prajurit Jung memerintahkan kedua anak buahnya.

"Kau ikut denganku, Kyung Seok," lanjutnya pada Kyung Seok.

Pemuda itu terdiam saat si penjaga penjara bawah tanah menyuruhnya ikut ke bangunan tua yang kusam juga menakutkan.

Sementara prajurit Ma dan prajurit Shim bergegas masuk ke ruang pengobatan mengambil dua buah tandu kemudian meletakkannya di depan Paviliun Byulbich.

"Bawalah tandu ini terlebih dahulu untuk nona yang hamil itu, dia harus segera mendapatkan pertolongan," ujar prajurit Jung pada prajurit Ma dan prajurit Shim.

"Siap, Prajurit Jung!" sahut mereka serempak.

"Kau bawalah tandu yang satunya bersama denganku," perintah Jung Song Min pada Kyung Seok.

"Baik, Prajurit Jung."

Kyung Seok pun menutup dan mengunci pintu Paviliun Tabib Lee lalu membawa tandu tersebut ke penjara bersama prajurit Jung.

Di dalam selnya Myung Eun masih mengerang kesakitan dan terus-menerus memanggil Sung Byul, membuat seluruh tahanan di penjara terganggu oleh suara Myung Eun yang sangat menyedihkan.

"Sung Byuull ... tolong akuuu .... Aku sangat kesakitan!!"

"Sung Byul! Kenapa Myung Eun menyebut-nyebut namamu di hadapan suaminya sendiri?!" hardik Tae Seok tiba-tiba sambil menarik kerah baju Sung Byul.

"A--aku tidak tahu, Kak."

"Apa yang sudah kalian perbuat di belakangku? Kau dan istriku?!! Jawab!!" bentak Tae Seok yang tidak melepaskan tangannya dari kerah baju Sung Byul.

"Anak muda! Sebaiknya jangan bertengkar di sini! Duduk yang tenang dan tidak usah berdebat lagi." Tuan Jung Bin menasihati Tae Seok serta Sung Byul.

"Tuan! Aku curiga pada Sung Byul!" Tae Seok menjawab dengan penuh emosi, tatapannya sangat tajam terhadap Sung Byul.

"Sung Byul-a, sekarang sudah waktunya kau mengakui kesalahanmu kepada Tae Seok," tukas Tuan Jung Bin.

"Mengaku apa? Kesalahan apa? Aku tidak mengerti arah pembicaraanmu, Tuan Park." Sung Byul berkelit.

"Jangan mengelak lagi, aku mengetahui semua rahasiamu. Lihat Tae Seok! Kau harus minta maaf kepadanya!" Tuan Jung Bin tiba-tiba menjadi marah pada Sung Byul.

"Rahasia apa? Aku tidak mengelak dan sama sekali tidak menyimpan rahasia apapun," sanggah Sung Byul, raut wajahnya begitu datar.

"Tuan, aku mohon katakan ... sebenarnya apa yang kau ketahui?" Tae Seok memelas.

"Maaf, Tae Seok. Aku tidak bermaksud menyakiti hatimu tapi ... aku merasa berdosa jika menyembunyikannya terus-menerus darimu." Tuan Jung Bin memandang sedih kepada Tae Seok.

"Katakan saja, aku benar-benar ingin tahu kebenarannya," balas Tae Seok berusaha mengendalikan dirinya sendiri.

"Dia sudah mengkhianatimu ... istrimu mengandung anaknya. Hanya aku yang mengetahui mengenai hal ini," ungkap Tuan Jung Bin.

"Apa kau bilang?!! Tidak mungkin!! Myung Eun, mulai hari ini kau bukan istriku lagi!" Tae Seok sangat emosi, terkejut dan cemburu. "Adik macam apa kau, Sung Byul!"

Pria itu tidak mampu lagi menahan amarahnya terhadap Sung Byul, dia meninju wajah adiknya dengan sangat kencang hingga Sung Byul terjerembap ke lantai penjara.

Akhirnya sebuah rahasia yang selama ini disembunyikan Sung Byul dan Myung Eun pun terungkap setelah berbulan-bulan lamanya mereka berusaha menutup-nutupi perbuatan mereka sendiri.

******

Rahasia besar itu sudah terungkap dengan sendirinya, memang sesuatu yang ditutup-tutupi dengan rapat tidak suatu saat pasti akan terbongkar juga.

Myung Eun telah melakukan hubungan terlarang dengan adik iparnya sendiri, Sung Byul. Seandainya Sung Byul tidak mabuk dan dibawa ke apartemen Tae Seok mungkin hubungan persaudaraan di antara mereka tidak akan merenggang.

Semua ini hanya Tuan Park Jung Mo yang tahu, Sung Byul sama sekali belum menceritakannya pada kedua orangtua mereka.

Sung Byul memang jarang minum-minum di bar kalau tidak diajak oleh teman-temannya dan Young Na, pacar Sung Byul. Mereka melakukan hal itu hanya sekadar untuk bersenang-senang sambil mencurahkan isi hati masing-masing.

Malam itu di sebuah bar yang jaraknya sekitar dua kilometer dari Hotel Moonbich, Sung Byul minum sambil mengeluarkan keluh kesahnya selama bekerja di hotel.

"Temann ... aku bosannn," ujar Sung Byul tiba-tiba.

"Bosan? Mengapa kau bosan? Ceritakan padaku, Teman," balas Jung Sub yang sudah setengah mabuk, ia memang hobby minum-minuman keras.

Hwang Jung Sub bekerja di divisi yang sama dengan Soo Hwan dan Sung Byul, sebagai staf marketing.

"Aku bosan sekali, ha, ha, ha." Sun Byul terbahak-bahak, padahal hatinya sedang bersedih.

"Aku tau masalahmu, Sayang. Kau bosan bukan bekerja di hotel itu?" tanya Young Na.

"Tidak ... aku hanya bosan berpacaran denganmu, ha, ha, ha." Ia mulai mabuk.

"Kau ini, sungguh menyebalkan." Young Na menyandarkan kepalanya di bahu Sung Byul.

"Sebaiknya kalian cepat menikah, Sung Byul, Young Na," seloroh Jung Sub.

"Aku belum ingin menikah, Kakak. Aku sakit hati ...," balas Sung Byul sambil meneguk segelas minuman keras yang sudah diisi kembali oleh Jung Sub.

"Aku sakit hati karena ada yang ingin merebut Young Na dariku," lanjutnya.

"Kau pecat saja orang itu, lalu menikahlah dengan Young Na," timpal Jang Mi setengah mabuk.

"Aku benciii Hwang Cheolll, seharusnya aku yang menjadi manajer di sana bukan diaa!" teriak Sung Byul, tangannya mengetuk-ngetukkan gelas di atas meja.

"Astaga! Hwang Cheol si pria yang sedang dekat dengan Jang Mi?" tanya Jung Sub kaget.

"Kau tahu Kakak, dia juga mendekati Young Na. Aku muak sekaliii ...."

Semakin malam pembicaraan mereka semakin melantur tak tentu arah. Keempat orang itu mabuk berat, sampai akhirnya Sung Byul memutuskan pulang terlebih dahulu.

Malam itu di bulan Mei 2019, Sung Byul melangkah keluar dari bar lalu berjalan ke halte bis yang tidak jauh dari sana.

Dia terhuyung-huyung sambil memegangi kepalanya yang sakit, kemudian tiba-tiba Sung Byul terjatuh di depan sebuah Restoran Chinese Food.

"Dimana iniii ... kepalaku sakit sekali," gumamnya.

Tak lama seorang wanita yang mengendarai Hyundai Merah keluar dari dalam mobilnya sambil memanggil Sung Byul.

"Sung Byul-a, astaga! Kau mabuk rupanya." Wanita itu terkejut dengan keadaan adik iparnya yang mabuk berat.

"Ka--kakak, aku mau pulaanngg."

"Sung Byul, maaf aku tidak dapat mengantarmu pulang ke rumah jika kau mabuk seperti ini. Bagaimana kalau kau menginap saja di apartemen Tae Seok?"

"Terserah kau ... yang penting aku bisa langsung tidur. Mereka benar-benar gilaaa ... sudah kubilang aku tidak mau terlalu banyak minumm."

"Baiklah, adik ipar."

Maka wanita tersebut pun membawa Sung Byul ke apartemen suaminya. Kebetulan Tae Seok sedang tidak berada di sana, selain bekerja sebagai tour guide ia juga menjadi seorang translator.

Tae Seok sering bepergian selama kurang lebih satu sampai dua minggu bersama rombongan tournya.

******

Pukul 22.00 waktu Korea Selatan, Sung Byul terbangun di salah satu kamar yang dikenalnya. Di samping Sung Byul wanita tadi sedang memandangi ketampanan adik iparnya.

Seketika Sung Byul terkejut namun hatinya juga bergetar saat berduaan dengan Myung Eun.

"Ka--Kak Myung Eun?"

"Tadi kau mabuk, Sung Byul. Aku yang sudah membawamu kemari, ternyata kau mirip sekali dengan kakakmu tetapi lebih tampan sedikit." Myung Eun menggodanya.

"Ma--maaf, aku harus segera pulang," sahut Sung Byul tergesa-gesa.

"Aku mencintaimu ... temani aku malam ini. Aku mohon," bujuk Myung Eun.

"Aku tidak--"

"Kau tidak akan menolak permintaanku, kakakmu akhir-akhir ini terlalu sibuk dengan pekerjaannya," ungkap Myung Eun.

"Baiklah, Kak. Tapi ingat hanya untuk malam ini saja."

Akhirnya mereka tidur bersama di dalam ruangan yang sama, tanpa disadari Sung Byul telah jatuh cinta kepada Myung Eun. Selanjutnya mereka tidak mampu lagi menahan godaan tersebut.

Sung Byul pun melakukan hubungan terlarang dengan Myung Eun. Kedua orang tersebut melakukannya berkali-kali dan cukup sering sampai suatu hari Myung Eun hamil.

Di hotel, Myung Eun cepat-cepat menemui adik iparnya yang sedang mempersiapkan ruangan untuk rapat bersama dengan CEO Lee.

"Sung Byul, aku hamil! Bagaimana jika Tae Seok mengetahui hal ini?" tanya Myung Eun.

"Kau tenang saja, Kak. Dia tidak mungkin mengetahuinya kalau kau mengandung anakku."

"Tapi kandunganku ini sudah berusia dua bulan sedangkan aku baru berhubungan dengannya sekitar satu bulan yang lalu," ungkap Myung Eun panik.

"Anggap saja kehamilanmu itu baru berusia dua minggu, lagipula kau tidak terlihat seperti sedang hamil," balas Sung Byul.

"Tae Seok pasti akan curiga dengan perubahan fisikku, tubuhku nampak lebih gemuk, perutku juga sedikit buncit," sahut Myung Eun resah.

"Aku mohon tenanglah ... sebaiknya kau cepat kembali ke ruanganmu," pinta Sung Byul.

"Masalah ini harus segera diselesaikan, Sung Byul!"

"Nanti sore kita bahas lagi, aku akan mengajakmu menemui Tuan Park Jung Bin di rumahnya," tukas Sung Byul.

"Baiklah, aku mengerti."

******

Nächstes Kapitel