webnovel

Tentang Foto dan Ponsel

Pagi ini sesuai dengan apa yang Gibran katakan laki laki itu mengantar Kanaya sampai ke stasiun. Gibran nampak seperti orang yang niat sekali melakukanya, terlihat dari cara dia yang pagi pagi sekali datang, sekitar setelah subuh. Sementara jadwal berangkatnya Kanaya sekitar pukul enam pagi. Namun, hal itu jauh lebih baik dar pada telat. Mereka kini menunggu kereta untuk datang, laki laki itu juga sudah di perkenalkan dengan bude bude Kanaya. Respon mereka juga cukup baik dan sangat bersemangat menggoda Kanaya untuk segera menikah.

"Jangan lama lama nanti di ambil orang," ucap bude Kanaya yang dari jawa timur.

"Iya, jangan sampai nanti nyesel," kata bude yang satunnya.

Sungguh, Kanaya berada di tempat itu seperti terpojokkan dan sangat malu. Kalau tidak ada acara mungkin hari ini Kanaya sedang di lamar oleh Gibran. Namun, manusia tidak bisa menyalahkan keadaan, yang pada dasarnya semua memang atas kehendaknya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel