webnovel

Meluruskan

"Nanti mau aku jemput?" Tawar Rani pada Kanaya.

"Tidak usah, Ran," tolak Kanaya.

"Lagi pula aku butuh teman, biar berangkatnya tidak sendirian."

Kanaya menatap ke atas, ia seperti masih berfikir untuk menjawab tawaran Rani.

"Tapi aku tidak mau menyusahkanmu. Rumahku dan rumahmu kan jaraknya cukup lumayan."

"Tidak apa. Bagaimana?"

"Aku sebenarnya lelah sekali, malas juga hadir di acara semacam itu. Tapi bagaimana lagi, ini acara putri pak bos," kanaya bernafas lelah. Kanaya merasakan tubuhnya sangat lelah beberapa hari ini.

"Ayolah datang, jarang juga ada acara semacam ini," rengek Rani.

"Yasudahlah ...," putus perempuan itu.

"Yeay ...." Rani tersenyum senang saat tau Kanaya menyetujui.

Di balik percakan mereka ada Gibran yang tengah menguping. Laki-laki ingin tahu apakah Kanaya akan datang ke acara Gita. Ternyata usahanya menjadi detektif sama sekali tidak rugi, Kanaya ternyata akan hadir di acara Pak Abraham.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel