webnovel

Logue Town

Saat ini saya sudah berada di Logue Town.

Sudah 3 minggu lebih saat saya bertemu Kapten Pudding dalam perjalanan tersebut.

Logue Towm, dikenal sebagai Kota awal dan akhir, karena mantan Raja Bajak Laut Gol D. Roger lahir dan dieksekusi di sini.

Sebelum menuju ke arah Grand Line dari Calm Belt saya memutuskan untuk pergi ketempat ini, Logue Town.

Kenapa? Karena saya kelaparan, dan mencoba melihat pemandangan dan merasakan suasana tempat Roger sang Legenda di eksekusi.

Oh, iya saya memperoleh berita baru dari News Coo bahwa kru Luffy sudah memulai perjalanan mereka. Karena saya melihat poster yang dimiliki Luffy.

Jadi, pada saat itu saya memikirkan apakah menuju Grand Line lewat Calm Belt atau mencoba menyusup ke kapal kru Luffy untuk merasakan suasana kru mereka. Yang pada akhirnya saya memilih pilihan terakhir.

Sebelum menuju kearah Logue Town saya berhenti pada jarak tertentu dan membuat Shiro tidur untuk menempatkannya ke penyimpananku.

...

Saat ini saya berada di sebuah restoran.

"Ah, syukurlah kenyang!"

Setelah menyelesaikan makanan, saya membayar ke resepsionir.

Ketika saya keluar dari restoran, saya menemukan pemandangan menarik.

Luffy berlari dan dibelakangnya adalah Zoro, Nami, Ussop, dan Sanji.

Ya, inilah protagonis One Piece beserta krunya.

Karena sudah melihat Luffy dan lainnya, saya memutuskan untuk mencari toko pakaian. Karena saya merasa pakaian yang saya kenakan.

Pakaian yang saya kenakan itu berasal dari bajak laut yang saya temukan dari perjalanan, saya mengalahkan mereka dan mengambil pakaian mereka. Yah, bau apek dan asin. Entah bagaimana apakah mereka tidak mencucinya.

Untung saja bajak laut tersebut memiliki bounty sebesar 25 juta belly. Dan bahkan mereka memiliki harta didalam kapal mereka dan beberapa wanita yang mungkin saya ketahui bahwa bajak laut ini mencoba menjadikan wanita-wanita tersebut menjadi budak.

Saya melepaskan para wanita tersebut di pulau terdekat waktu perjalananku, dan pergi ke cabang marinir di pulau itu untuk memproses bounty dari bajak laut yang saya taklukkan.

Dengan bounty 25 juta dan harta yang dimiliki bajak laut itu yang belum saya tahu jumlahnya berapa, tapi saya merasa bahwa itu akan lebih dari 500 juta. Karena itu hampir menutupi ruangan harta di kapal bajak laut.

Memasuki toko pakaian, saya memanggil manajernya untuk membantuku mencari beberapa pakaian yang cocok saya gunakan.

Saya memperoleh pakaian yang cocok, yaitu kimono bewarna hitam polos tanpa corak. Karena ini, saya mengganti cepat dari pakaian yang saya gunakan dan tak lupa menyuruh manajer untuk membuang pakaian tersebut.

Saya memandang kearah cermin dan merasa bahwa kimono dan tubuhku cocok.

Rambut bewarna putih sepanjang bahu, mata bewarna biru cerah dan wajah tampan. Tinggiku sekitar 190 cm, biasa kalau dilihat di dunia one piece.

Karena saya tahu bahwa ada manusia yang dapat memiliki tinggi melebihi 2 meter, dan ada banyak ras selain manusia yang memiliki tinggi melebihi normal dari duniaku sebelumnya. Seperti ras raksasa.

"Manajer, apakah ada sepasang sandal atau sepatu yang cocok dengan kimono ini? Dan karet untuk mengikat rambutku."

Saya bertanya kearah manajer merasa penampilanku kekurangan sesuatu.

"Ya, pelanggan! Tunggu sebentar, saya akan mencarikannya!"

Setelah itu saya membayar dan berjalan keluar dari toko, tapi saya bertemu dengan Nami yang akan memasuki toko.

"Um, permisi."

...

Nami saat ini berjalan untuk mencoba mencari toko pakaian.

Dan akhirnya dia menemukannya.

Ketika dia masuk, dia memandang pria menarik yang mengenakan kimono hitam dengan penampilannya yang tampan tersenyum kepadanya sambil berkata.

"Um, permisi."

"Ah, tidak apa-apa, silahkan!"

Nami terpesona oleh pria tersebut karena pakaian dan tampang pria tersebut sangatlah cocok, hanya kekurangan semacam pedang saja yang menggantung dipinggang yang akan menampilkan sosok samurai.

Nami menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk masuk kearah toko pakaian karena menurutnya waktu tidak banyak dan mungkin mereka akan ditemukan oleh marinir atau pemburu bajak laut.

Karena ia tahu bahwa Luffy sudah memiliki bounty dikepalanya.

...

Saya tersenyum kearah nami dan akhirnya keluar.

Untuk saat ini saya akan coba menuju ke toko pedang. Tapi, karena saya tidak tahu arahnya, saya menanyakan ke orang-orang disekitarku.

Karena tampang dan sosokku yang membuatku menonjol di lingkungan yang membuat beberapa wanita memiliki tampilan memerah dan nafsu. Tetapi, para pria disekitar memiliki tampang benci dan mengutuk.

'Eh, itu? Bukankah itu Sanji? Ada apa dengan tampang mukanya itu yang menatapku.'

Saya menemukan Sanji yang menatapku dengan tampang seperti para pria disekitar.

Saya memutuskan untuk tidak mempedulikan dan mencari seseorang untuk menanyakan arah mana tempat membeli toko pedang.

Beberapa menit kemudian saya akhirnya sampai ke toko pedang dan saya terkejut menemukan Zoro yang sedang memandang kearah kaca yang menampilkan sejumlah pedang dengan wajah rumit.

Tiba-tiba saya mendengar orang-orang berteriak, saya berbalik dan melihat sosok kerumunan.

"Berisik kau!"

Suara pria yang marah entah bagaimana.

"Karena dia, bos kita berada di penjara!"

Saya melihat bahwa dua orang yang menggunakan pedang menghadang seorang wanita.

Melihat ini saya mengerti bahwa wanita tersebut adalah Tashigi.

Saya memutuskan untuk menonton dan menikmatinya.

"Saya harus membereskanmu."

Tiba-tiba Tashigi bergerak dan menebas kearah kedua orang didepannya.

Dan disinilah proses dimana pertemuan pertama Zoro dan Tashigi tentang kacamata. Yang dimana Zoro merasa sosok Tashigi mirip Kuina, sosok cinta dan teman masa kecilnya menurutku.

Yah, saya juga merasa bahwa Tashigi ini mirip Kuina bahkan apa yang saya lihat sekarang terasa mirip. Saya tahu bahwa Kuina sudah mati pada usia 11 tahun.

Tapi, sial bagaimana bisa Tashigi ini mirip dengan Kuina, apakah ini lubang plot atau hanya tampilan saja yang mencoba membingungkan Zoro dan pembaca. Yah bodo amat lah, untuk saat ini saya akan masuk ke toko pedang.

Melihat pemilik toko yang sedang tidur di meja resepsionir, saya membangunkannya.

"Oe, pemilik. Saya ingin membeli pedang."

Tiba-tiba pemilik toko bangun dan menjawabku sambil menggosok tangannya selayaknya penjual.

"Ya, ya kami menjualnya. Apakah kau memiliki persyaratan tertentu?"

Pemilik toko tersebut tersenyum dan bertanya kearahku.

"Hmm.. saya tidak tahu bagaimana dengan persyaratanku. Tetapi, apakah uang dengan jumlah kurang atau lebih dari 5 juta ada disini?"

Saya menggosok daguku sambil memikirkan. Karena saya tidak tahu bagaimana menggunakan pedang, tapi saya memutuskan untuk membelinya kalau-kalau saya membutuhkannya untuk digunakan. Dan mungkin nanti saya akan mencoba berlatih pedang.

Mendengar apa yang saya katakan, pemilik toko tiba-tiba memiliki roh yang sangat bersemangat.

"Kami memilikinya, pelanggan! Kau tahu bahwa toko ini sudah berdiri selama 20 tahun loh!"

"Hooh? Baiklah cobalah siapakan pedang yang terbaik dan saya akan memilihnya."

Saya menyeringai karena saya tahu pemilik toko ini yang akan ditemui oleh Zoro dan dimana Zoro mendapatkan kedua pedangnya disini.

"Baiklah, tunggu pelanggan! Saya akan siapkan pedang yang cocok!"

Sambil menunggu pemilik toko yang mengambil pedang, saya menuju ketempat dimana Zoro mendapatkan pedang terkutuk diantara pedang yang seharga 50 ribu belly.

Tapi, saya tidak akan mengambil pedang terkutuk tersebut. Karena saya merasa bahwa untuk saat ini saya tidak akan mencoba merusak plot.

Saya memandangi semua pedang di area termurah dan mencoba apakah menemukan pedang menarik.

Ketiga !

Jangan lupa untuk review dan batunya!

UnholyMorningcreators' thoughts
Nächstes Kapitel