Dia tahu jika sebelum putrinya tewas Ayumi sedang merencanakan pembunuhan kepada Raisa, dan bahkan dia juga mentransfer uang kepada pembunuh bayaran itu, tapi bukannya berhasil menghabisi Raisa, justru Ayumi dan satu orang suruahannya yang meninggal. Ini terasa janggal dan membuatnya yakin jika Raisa lah yang sudah menyebabkan Ayumi meninggal.
"Aku yakin sekali jika wanita itu sudah membunuh, putri ku, dan dengan begitu aku tidak akan tinggal diam, karna sudah pasti aku juga akan membunuhnya!" ucap Mark penuh yakin.
Lalu terdengar bunyi telepon yang berdering dari atas meja kamar itu.
"Halo, ini siapa?" sapa Mark kepada si penelpon.
"Ha-halo, Pak Mark, saya Rasty wali kelasnya, Ayumi putri anda,"
"Hah?! Rasty?!"
"Iya, Pak, benar,"
"Kemana saja kamu itu?! Dan kenapa berani sekali kamu meninggalkan putriku hingga mati?!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com