Rasty berjalan tergesa-gesa dan berbicara kepada Vivi, untuk membatalkan rencana meeting hari ini.
Dan selanjutnya dia pergi ke rumah Nindi sang kakak.
"Kenapa sih, dia itu sangat menyebalkan, apa pun yang dia inginkan selalu harus aku turuti, dia itu benar-benar sangat menyulitkan aku!" gerutu Rasty yang tampak sangat kesal.
Kalau boleh memilih, Rasty pasti akan enggan menemui sang kaka, dia pasti akan lebih memilih mementingkan pekerjaannya saat ini.
Tapi sayangnya, sang kaka sangatlah berkuasa saat ini, dan dia tidak bisa melawannya.
Lagi pula Rasty merasa kasihan kepada Nindi yang saat ini menjadi orang cacat dan sangat membutuhkan dukungan darinnya.
"Coba kalau sejak dulu aku tidak mengikuti sikap tamak dari kakaku! Pasti semua tidak akan menjadi seperti ini? Sekarang, hidupku sudah hancur!" garutu Rasty.
Ckit!
Dan dia pun sampai di depan rumah Nindi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com