Dalam malam yang sunyi itu, Karina dan juga Dimas kembali bertengkar.
Dimas benar-benar sudah tidak tahan lagi dengan istrinya.
Sampai saat ini Karina masih juga belum merasa bersalah.
Karina malah merasa jika saat ini dirinya dan putrinya lah yang tertindas.
Entah harus dengan cara apa lagi, Dimas bisa mengingatkan istrinya agar biasa sadar, bahwa apa yang di milikinya saat ini hanya sementara, dan pasti akhirnya akan kembali kepada pemilik sesungguhnya yaitu, Mentari.
"Karin, aku benar-benar sudah kehilangan akal, dalam menghadapimu,"
"Mas, ayolah, Mas, jangan berubah seperti ini, aku ingin, Mas Dimas yang seperti dulu, yang baik dan selalu sabar kepadaku, tidak seperti sekarang, kamu kasar, Mas!"
"Aku kasar?"
"Iya, kamu sangat kasar, bahkan kamu kemarin sampai menamparku, dimana Mas Dimas yang ku kenal dulu!?"
Seketika Dimas langsung mendekat ke arah istrinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com