Baru akan memasuki mobil taksi saja, hati Alex rasanya sudah mulai sesak, karna harus berpisah dengan Larisa. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana ekspresi wajah Larisa nanti.
***
Tak terasa beberapa menit pun berlalu, dan mereka sampai di bandara.
Tampak Larisa, Cindy, Nathasya, dan Audrey, sudah menunggu kedatangan Alex dan juga Rani sang ibu.
Tentu saja raut wajah sedih terpancar di wajah mereka semua, karna harus berpisah dengan Alex.
Mereka semua menatap Alex dengan mata berkaca-kaca, tapi tidak dengan Larisa.
Larisa masih sanggup tersenyum melihat Alex.
Alex pun langsung memeluk Larisa.
"Kamu janji ya, akan menjadi wanita hebat, walaupun sekarang kamu sudah menjadi wanita yang hebat. Tapi aku masih ingin kamu terlihat lebih hebat lagi,"
Lalu Larisa melepas pelukan Alex, dengan memegang kedua pundak Alex dengan kedua tangannya.
Masih tersenyum, tanpa sedikit pun air mata yang menetes di pipinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com