Brian hanya menanggapinya dengan selengean, karna dia pikir setelah bertemu dengan orang tuanya, dia akan terbebas. Karna Tyas akan melepaskannya berkat uang dan kekuasaan orang tua Brian.
"Kenapa kamu malah tersenyum-senyum sendirian begitu?" tanya Tyas kepada Brian.
Dan Brian pun langsung menutup senyumnya dengan ekspresi terkejut dengan ucapan Tyas.
"Kamu pikir saya akan luluh dengan uang orang tuamu?" ucap Tyas lagi.
Brian menatap Tyas dengan ekspresi yang marah.
"Meski kamu anak Presiden sekali pun, saya tidak peduli. Saya tidak mau sekolah saya menjadi sekolah mesum. Ini itu Indonesia, bukan Jerman atau pun Paris. Jadi kalian harus mengikuti batas-batas yang berlaku di sini. Tidak semuanya bebas di lakukan di sini, apa lagi ini sekolahan begini!" tegas Tyas.
Dan dia langsung melipat kedua tangan sambil membalikkan badan, tapi sebelum dia pergi dia menengok lagi kearah mereka berdua.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com