webnovel

66.Muka Bantal

Aku menoleh kearah pecahan-pecahan kaca itu. ibu sudah berada di dekatnya. Aku yang baru saja datang langsung mendapat tatapan kebencian dari Mas Aden. Ibu langsung memberiku isyarat agar keluar saja.

Mas Aden yang belum juga pulih membuatnya harus terus duduk di kursi roda. Aku yang menatapnya dengan kasihan namun tak diijinkan untuk mendekatinya. Ya, aku sendiri sebenarnya ingin menjauhinya. Tapi aku yang merawatnya sejak ia kecil merasa itu terlalu jahat kulakukan.

Hari demi hari berganti. Kemarin adalah hari minggu. Hari liburku. Hari yang biasanya ku gunakan untuk merefresh pikiran malah aku hanya duduk di kamar tanpa keluar selangkah kaki pun. Tiba-tiba ku dengar pintu kamarku di ketuk oleh seseorang. Tidak biasanya. Batinku. Aku pun bergegas keluar dan membuka pintu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel