Dengan hati yang di penuhi luka amat mendalam, wanita itu melangkah tertatih- tatih sembari memegangi perut nya yang buncit. Air mata terus mengalir membasahi kedua pipi nya.
Di pertengahan jalan, di sebuah jalan setapak yang sepi, tiba- tiba datanglah seorang gadis muda yang terlihat seumuran dengan nya. Ia mengenakan pakaian serba hitam, kulit nya putih kemerahan, wajah nya cantik dan tegas ala kecantikan wanita barat.
Gadis itu membekap mulut wanita hamil tersebut, hingga ia tak sadarkan diri.
Dengan kekuatan supranatural yang ia miliki, ia pun menghilang bagaikan di telan bumi.
"Kerja bagus Rosalin, kau mendapatkan nya dengan cepat," ucap Rania memuji Rosalin.
"Semua ini, karna didikan anda guru," kata gadis itu merendahkan diri.
"Kerjamu selalu bagus, walaupun usia mu masih sangat muda,"
"Terima kasih Guru,"
"Dimana Diana dan Akas ?" tanya Rania yang tak mendapati kedua nya ikut bersama Rosalin.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com