Paris, Perancis.
Aleta tidak merasakan apapun saat membuka matanya kembali. Tubuhnya mati rasa. Dan saat dirinya menoleh ke sekitar, pening pun mendera begitu hebat.
Aleta berusaha bergerak, namun seluruh tubuhnya ternyata diikat dengan tali tampar dan hanya bisa duduk di atas kursi kayu itu.
"Kak Aza!" teriak Aleta tak tahan lagi. Dia menatap Aza benci. Lelaki itu justru tampak santai menanggapinya dengan kekehan tawa saja.
"Oh kau sudah bangun, Nona Aleta?"
Mereka berada di sebuah apartemen cukup mewah kali ini. Aleta tebak itu adalah milik Aza, dan dilihat dari bangunannya yang diitari dinding tebal, dia yakin berteriak sekeras apapun dari sini tetap takkan membuat orang di luar mendengarnya sedikit pun.
"Ya, dan bisa kau beritahu aku apa lagi rencanamu?"
Aza sedang menatap akuarium miliknya waktu itu. Dia mengetuk-ngetuk bayangan ikan di dalam shield dan kemudian berbalik dengan tawa yang mendadak membahana.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com