"Kok mukamu suram Mel? Dari siapa SMS nya?" Tanya Darren sambil memutar setir mobilnya.
"Gapapa kok" Jawabku lalu memasukan handphone kedalam tas.
"Lu kalau ada masalah cerita aja, hmm.. Tapi gue gak maksa juga sih" Darren melihat ku, lalu mengelus kepalaku. Jantung ku berdetak sangat kencang. Kepalaku di elus cogan, rasanya istimewa.
"Hmm, ini... SMS.. Itu.. Dari.." Aku menjawab dengan putus putus karena jantungku berdetak sangat kencang membuat ku tidak bisa berfikir.
"SMS nya kenapa Mel? Dari siapa?" Jawab Darren lalu lanjut fokus ke jalan mengingat lampu hijau sudah menyala.
"Itu, darii...."
"Dari..." Aku mengeluarkan handphone ku dari tas, menatap SMS yang masuk tadi lalu aku masukan ke dalam tas lagi. Aku hanya terdiam melihat jalanan luar.
"Kenapa Mel? Dari siapa?" Tanya Darren sambil menyetir mobilnya menepi.
Kami berhenti sebentar di pinggir jalan. Darren menatapku "Kok diem Mel? Gue salah ngomong?" Tanya Darren.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com