webnovel

Sebuah Imbalan

"Arthur? Kau tahu, 'kan kalau Masya itu sangat membenciku? Lalu bagaimana caranya aku bisa mendapatkan hatinya?" tanya Edo.

"Soal itu aku tidak mau tahu, yang terpenting kau bisa mendapat Mesya," jawab Arthur.

"Tapi—"

"Hey, Edo, aku mau sedikit menjelaskan kepadamu, kau kenal Denias?" tanya Arthur.

"Denias,  yang mati karena kecelakaan itu?" tanya Arthur.

"Iya, tapi aku punya foto-fotonya sebelum dia mati, kau mau lihat?" tanya Arthur dengan senyuman tipis.

Semantara Edo tak mengeluarkan sepatah kata, hanya diam dan menatapnya dengan wajah yang begitu penasaran.

"Aku tahu kau sangat penasaran, 'kan, jadi aku akan membiarkan dirimu untuk melihatnya, "

Arthur merogoh ponsel miliknya dari dalam saku, lalu segera memperlihatkan foto itu kepada Edo. Foto yang menujukkan tubuh Denias yang penuh luka.

"Apa ini maksudnya" tanya Edo.

"Wah, kalau hanya foto sepertinya, kau ini tidak paham ya?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel