"Ini baru Han yang kukenal." Ne Zha menghampiri Han Xiao seraya merangkul pemuda berambut biru tersebut.
"Ya, Zha aku merasa tidak ada gunanya larut dalam kesedihan, toh aku akan menyiksa sumber masalah yang kualami," celetuk Han Xiao dengan santai.
Sebuah senyum terurai pada sudut bibir Ne Zha, "Terserah apa yang kau lakukan, puaskanlah hatimu," ujar Ne Zha.
Han Xiao tersenyum lebar, "Ayo kita turun, sudah sampai juga," ajak Han Xiao.
Dua pemuda itu terbang berdampingan menuju gerbang Akademi, sesampainya disana, mereka berdua tidak langsung masuk, melainkan menunggu di gerbang untuk kedatangan Presiden Akademi, para Dekan dan tamu mereka dari Benua Api Barat.
Memang tak butuh waktu lama untuk Presiden Mu dengan yang lainnya turun dari kapal lalu berjalan beriringan menuju gerbang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com