webnovel

Bab95. Kota Alkemis

Setelah memakan perjalanan bersama hampir satu bulan, Fu Daiyu, Ruan Jian dan Ne Zha bisa saling mengenal satu sama lain. Walaupun Ne Zha masih sulit untuk diajak bicara setidaknya pemuda itu masih bisa menjawab sedikit panjang dari pertanyaan mereka.

Perjalanan kali ini termasuk sedikit membosankan untuk Ruan Jian karena dia tidak bertarung, hanya duduk manis dan betkeliling sedikit saat mereka singgah di Kota.

Hutan Kegelapan hanya ditempuh dalam empat hari, sungguh kecepatan yang baik. Biasanya membutuhkan waktu lama untuk menyebrangi Hutan Kegelapan.

Kini mereka berada di sebuah Kota yang terletak di Kekaisaran Ren, lebih tepatnya di Provinsi Akar Merah, daerah ini diberi nama Provinsi Akar Merah karena di daerah ini terdaoat banyak ladang Ginseng Darah.

Ne Zha dan sepasang guru murid itu kini tengah singgah di Kota Kuali Merah, kota ini terkenal karena banyaknya Alkemis yang bernaung di Kota Kuali Merah. Juga Sekte Penyuling Merah yang berada di kota ini membuat daya tariknya sendiri.

Sekte Penyuling Merah adalah sebuah Sekte yang terdiri dari para Alkemis, dalam kekuatan tempur jelas mereka hanya setara dengan Sekte biasa pada kelasnya, namun karena berbagai Obat, Salep terutama Pil yang dibuat oleh mereka. Bukan tidak mungkin untuk meminta bantuan pada orang yang membutuhkan.

Alkemis sangat dihargai di Dunia Kultivator, selain jumlahnya sedikit. Itu juga karena sangat sulit untuk menjadi Alkemis, membangkitkan Api Pemurnian sama sulitnya membangkitkan Api Senjata.

Untuk tingkatan mereka juga menggunakan warna Api Pemurnian untuk menilai kualitas dari Alkemis, karena tanpa Api Pemurnian yang tinggi Alkemis tidak akan bisa menyuling Pil tingkat tinggi. Walaupun mereka memiliki resep serta keterampilan yang tinggi.

Tingkat api Pemula untuk Alkemis memiliki Api Perunggu, Menengah bagi Alkemis yang memiliki Api Perak, Master untuk Alkemis memiliki Api Emas dan yang terakhir adalah Grand Master untuk Alkemis yang mampu untuk memadatkan Api Ungu.

Kurang lebih sama untuk tingkatan dari para Alkemis ataupun Penempa, untuk tingkatan kualitas Pil ada beberapa.

Pil dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu. Fana, Bumi, Langit dan Surga. Dengan masing-masing memiliki tingkatan terbagi tiga yang tak lain adalah Rendah, Menengah dan Tinggi.

Selama ini Ne Zha membagikan Pil pada teman-temannya tak lain adalah Pil Langit tingkat Tinggi.

Untuk dapat menempa Pil Alkemis harus bisa membangkitkan Api Pemurnian yang sesuai.

Misal saja, Api Perunggu hanya bisa menyuling Pil obat biasa hingga Pil Fana, lalu Api Perak memungkinkan Alkemis menyuling Pil Bumi.

Untuk Pil Langit Alkemis diharuskan memiliki Api Emas untuk menyulingnya, dan terakhir adalah Api Ungu untuk menyuling Pil Surga.

Sampai saat ini hanya terhitung oleh jari Alkemis yang bisa memadatkan Api Ungu di Benua Angin Selatan, dan tiga diantaranya berasal dari Sekte Penyuling Merah.

Status Alkemis Grand Master sangatlah tinggi, mereka hanya perlu mengeluarkan sebutir Pil Surga dan akan banyak Kultivator kuat di Alam Inti Kosong yang akan berebut membantu mereka, inilah yang membuat Sekte Penyuling Merah sangat disegani walau kekuatan tempur mereka lemah.

Ne Zha berkeliling di Kota Kuali Merah, dirinya juga bisa dibilang Alkemis karena memiliki Api Pemurnian, juga banyak resep yang dia miliki dalam kepalanya. Dari Pil Fana hingga Pil Surga dia memiliki semuanya resep Pil.

Dengan minat tinggi pada bahan-bahan Pil Ne Zha menyempatkan untuk singgah di Kota Kuali Merah ini, selain menghilangkan rasa bosannya dia juga ingin membeli bahan-bahan untuk persiapan di masa mendatang.

"Ne Zha, kau ingin membeli apa? Jika masih lama maka kami ingin ke tenpat lain terlebih dahulu," suara Ruan Jian membuat Ne Zha yang sedang mencium wangi dari Herbal Roh terhenti sesaat.

"Sepertinya begitu, aku mungkin akan sedikit lama. Akan membosankan jika kalian terus mengikutiku seperti ini," ucap Ne Zha dengan sedikit canggung, dia mengetahui bahwa Fu Daiyu adalah Monster yang tengah meringkuk, tidak akan ada yang bisa mencelakai dua gadis tersebut.

Disisi lain Ne Zha juga merasa tidak nyaman karena sepasang guru murid itu mengikutinya terus seperti bayang-bayang.

"Jika begitu kami mohon pamit, kita akan bertemu lagi di penginapan," ujar Fu Daiyu dengan senyum yang membius para lelaki.

Ne Zha tidak terpengaruh sama sekali dengan senyum tersebut, dia mengangguk ringan tanda jawaban.

Fu Daiyu dan Ruan Jian segera melangkahkan kaki dari tempat ini, mereka akan mencari hal yang mungkin berguna untuk mereka.

Seperginya sepasang guru murid itu, Ne Zha mengarahkan pandangannya pada penjual yang sedang melayaninya.

"Aku ingin Rumput Perak ini sebanyak mungkin, juga apakah kau memiliki Ginseng Darah berumur 5000 sampai 10.000 tahun?" Ne Zha masih mencari Ginseng Darah berumur tua untuk memadatkan Esensi Darah dengan cepat.

Mengingat daerah ini adalah penghasil Ginseng Darah di Benua Angin Selatan pasti akan mudah mencarinya disini.

"Toko kecil kami hanya memiliki sepuluh Ginseng Darah berumur 6000 tahun, jika Tuan Muda ingin banyak maka Tuan Muda bisa mendatangi Rumah Alkemis. Disana menjual Herbal Roh dan Tanaman Sihir terlengkap di Kota Kuali Merah," jelas penjaga toko.

"Rumah Alkemis? Aku akan kesana, siapkan pesananku Rumput Perak semua persedianmu, juga kubeli sepuluh Ginseng Darah 6000tahun milikmu," ucap Ne Zha seraya memberikan Koin Kristal pada penjaga toko.

Penjaga toko tersenyum lebar, Ne Zha memberikan Koin Kristal yang lebih padanya sebagai tips, dia segera bergegas pergi menyiapkan pesanan milik Ne Zha.

Butuh beberapa waktu untuk penjaga toko menyiapkan pesanan Ne Zha, sebenarnya tidak banyak Rumput Perak yang dimiliki toko, hanya saja untuk menyiapkan semuanya sendiri dia menjadi sedikit kesulitan.

Ne Zha memasukan semua barang beliannya pada Cincin Spasial, penjaga toko terkejut saat semua barang dihadapannya menghilang.

Bukan hal aneh karena dia juga Kultivator, namun dia terkejut karena Ne Zha memiliki Cincin Spasial, tidak sembarang orang yang bisa memiliki Cincin Spasial.

"Pantas saja dia belanja sebanyak itu dan memberiku tips yang banyak tanpa berkedip," batin penjaga toko.

"Terimakasih," ujar Ne Zha singkat.

"Tunggu sebentar Tuan Muda!" seru penjaga toko saat Ne Zha hendak keluar dari tokonya.

Ne Zha membalikan tubuhnya menatap penjaga toko dengan penuh tanya.

"Rumah Alkemis akan mengadakan lelang, aku memiliki saudara yang bekerja didalam. Mungkin informasi ini akan membuat Tuan Muda tertarik," ucap sang penjaga toko.

"Apa?"

"Lelang kali ini tidak seperti bulan-bulan sebelumnya, Rumah Alkemis akan melelang sebuah Herbal Roh yang memiliki Umur ratusan hingga jutaan tahun. Untuk jenisnya aku tidak tahu apa itu, tapi informasi ini belum tersebar dan akan menjadi kejutan."

Nächstes Kapitel