Ruangan kantor terlihat megah dan mewah dari interionya yang terdapat di lantai 60 gedung Parlemen LPP. Seorang lelaki gagah berjanggut duduk di kursi memperhatikan berkas di hadapannya. Seorang lelaki tak jauh berbeda dengannya duduk dihadapannya.
"Jadi semua selesai proses pencariannya ?" tanyanya dengan suara berat sambil menatap lelaki di hadapannya.
"Seperti yang ada lihat yang mulia !" jawab lelaki berkepala botak dan berkaca mata.
"Ada beberapa yang meragukanku profesor !" ujar lelaki berjanggut yang ternyata ketua LPP sambil memperlihatkan beberapa berkas kepada profesor Smith yang duduk di depannya.
"Yang mulia, justru mereka itu diperlukan !" jawabnya singkat.
"Begitu ? lalu ini ?" tanyanya sambil menunjuk sebuah berkas.
"Kita tahu yang mulia ... semua tidak bisa menolaknya, termasuk anda !" profesor Smith menatap ketua LPP dan kemudian dia berdiri dan berjalan menuju jendela besar memperlihatkan keindahan kota Metro Central.
"Kamu tahu profesor, 50 tahun lalu anda berbicara di hadapan para anggota LPP tentang keadaan Bumi sekarang ini yang sudah cukup baik setelah hampir 1000 tahun tidak dihuni !" ujarnya.
"Tentu saja yang mulia, saya masih ingat dan itu membuat gempar ! sepertinya berlangsung sampai sekarang dan masih menjadi perbincangan hangat !" jawab profesor Smith.
"Yang ingin ku tanyakan, ada apa di sana ? profesor ?" tanya ketua sambil menatap kembali profesor Smith.
"Yang mulia, jawaban itu nanti akan di ungkap oleh tim misi ke planet Bumi ! secara garis besar ada di berkas !" jawab Profesor Smith.
"Aku dengar akan ada misi melintas waktu ? benarkah begitu !" ketua LPP duduk kembali di kursinya dan melihar berkas.
"Betu, yang mulia !" jawab profesor sambil menatap ketua LPP.
"Kamu tahu itu dilarang bukan ? apa permintaan seseorang ?" tanya Ketua LPP.
"Bukan yang mulia ... hanya ingin mencatat perubahaan yang terjadi ! kalau pun ada, untuk apa merubah sejarah ? kalau itu terjadi kita tak disini bukan ?" jawab Profesor.
"Anda tahu, yang mulia ? yang diinginkannya adalah sesuatu yang sangat berharga di Bumi ! pasti anda tahu maksudnya bukan pak ketua !" lanjutnya.
"Baiklah, aku setujui semua ! tapi semua tanggung jawab ada di tangan anda profesor !" jawab Ketua LPP.
"Tentu saja yang mulia !"
"Kapan mereka berkumpul ?" tanya sang ketua.
"Minggu ini yang mulia !" jawab profesor Smith.
"Oke, kamu boleh pergi ! aku akan sah kan bersama anggota lainnya !" perintah Ketua LPP.
"Terima kasih yang mulia, saya akan terus memberikan informasi sampai mereka berangkat menuju Bumi ! permisi yang mulia !" Profesor Smith pun membungkuk dan pergi, Ketua LPP menghela nafas.
"Jargon apa yang kamu inginkan sebenarnya !" ujarnya sambil menghela nafas.
-----------
"Karen ?" teriak mama.
"Iya ma ? ada apa ?" tanyaku melongok dari kamarku.
"Kamu sudah bersiap ?" tanyanya kepadaku, aku mengangguk. Papa mengatakan sabtu ini akan ada pertemuan khusus dengan para anggota lainnya, ini adalah terakhirnya aku masuk sekolah. Entah aku senang atau tidak, sedih ? engga sih ! aku keluar kamar dengan lengkap seragam bersiap sekolah, kali ini mama yang akan mengantarku ke akademi.
Kami pun keluar dari apartemen dan menuju lift dari lantai 40 ke lantai dasar. Setelah itu aku dan mama naik mobil pribadiku. Mobil hanya diperbolehkan bagi pengguna khusus, sedang yang lain harus menggunakan taxi atau kereta yang akan membawa kami kemanapun. Untuk pelajar sepertiku mendapat kartu gratis, jadi kemanapun pergi tak perlu membayar termasuk jajan di mall, tapi itu di jatah satu hari hanya diberbolehkan 3 kali membeli sesuatu.
Di akademi semua sudah terpenuhi sebenarnya, apapun yang ada di luar sama dengan di kantin. Kadang makanannya membosankan karena semua organik, semuanya harus mempunyai standar kesehatan yang di tentukan. Dari es krim, burger dan lain-lain yang termasuk fastfood semua tidak ada rasanya sedikit hambar.
Mobil terbang pun melaju, Jarak dari apartemen ke Akademi lumayan jauh dan berjarak. Karena pemerintah mentro central mengkhususkan tempat pendidikan jauh dari pusat keramaian. Punya kawasan tersendiri, dari TK sampai Perguruan tinggi di satukan dalam satu wilayah, Kadang ada siswa yang tidak pulang ke rumah dan tinggal di asrama.
Aku pernah tinggal di asrama, tidak menyenangkan, sepi dan membosankan. Walau bagus sih, lelaki dan perempuan di pisah. Tak lama kami sampai di depan halaman Akademi Central pusat pendidikan terbesar dan terlengkap di panet ini.
"Kamu tidak apa-apa Karen ?" tanya mamaku, aku mengangguk. Dia harus ikut untuk regitrasi kepergianku nanti.
Kami turun dan masuk ke dalam, mama ke kantor, sedang aku menuju kelasku. Cukup jauh, harus melewati lorong dan lantai. Gedung ini berlantai 6, akademi ini sangat komplit fasilitasnya, setiap level punyanya sendiri, Aku sampai di kelasku yang jumlahnya hanya 20 orang tiap kelas baik lelaki atau perempuan. Ketika masuk semua menatapku, tapi aku tak perduli.
Semua berbisik ketika aku duduk, aku tahu mereka sudah mengetahuinya, aku bagian dari misi ke planet Bumi.
"Jadi, elu bakalan pergi ke Bumi ?" tanya seorang temanku.
"Begitulah !" jawabku singkat.
"Oke, good luck ! elu tahu kan kondisi planet Bumi ?" tanya yang lain.
"Entahlah, yang ku dengar sudah baikan dibanding dulu !" jawabku.
"Jadi kamu tak akan kembali ?" tanya murid lain, entah kenapa dulu mereka tidak perduli kepadaku kini mereka banyak bertanya.
"Entahlah, tapi karena teknologi semua bisa kemari dengan mudah bukan ?" jawabku, membiarkan mereka bertanya apapun itu. Akhirnya guru kelas pun masuk semua murid duduk.
"Selamat pagi, oh iya ! hari ini Karen akan bersekolah untuk terakhir kalinya disini ! Seperti kalian ketahui dia akan melakukan misi ke Bumi, ini tugas dari ketua kita ! jadi ini adalah tugas yang sangat penting, Karen dan 9 orang lainnya akan dikirim 3 bulan lagi ! kalian harus bangga kepadanya ! jadi bagaimana kalau kita ucapkan perpisahaan kepada Karen dengan bertepuk tangan !" jelas guruku.
"Tepuk tangan ? emang pertunjukan ?" dumelku dalam hati, tapi semua berdiri dan bertepuk tangan, aku terpaksa berdiri dan membungkuk sebagai rasa terima kasih.
Tanpa terasa sekolah terakhir pun selesai sudah, apa aku akan merindukan hal ini ? mungkin saja karena sudah lama bersekolah disini.
"Karen ayo sayang, mama harus ke kantor !" ujar mamaku dari dalam mobil.
"Iya ma !" jawabku dan naik ke mobil.
"Kamu merindukan akademi ?" tanya mama.
"Yah begitulah sudah 10 tahun mah !" aku menatap ke jendela. Mama tersenyum.
Kami pun tiba di apartemen, mama menuju kantor dan aku masuk menuju ke apartemenku. Ganti baju dan memasak makan siang sendiri sambil menatap ke luar jendela apartemen.
"Seperti apa Bumi itu ya ? apa seperti di sini ? menurut info malah seperti kembali ke jaman prasejarah ! pelajaran lama hanya sejarah saja, tapi kembali terjadi !" aku kembali melamun tentang akan apa yang terjadi ...
------------
Tanpa terasa waktu yang ditentukan tiba, aku akan tinggal di asrama di sebuah resort di pulau kecil yang sangat indah, di sanalah aku akan bertemu dengan teman-teman misiku. Kedua orang tua mengantarku ke bandara.
"Hati-hati ya, sayang ! apa tidak ada yang terlupa ?" tanya mama, aku hanya menggeleng kurasa sudah semua. Mama memelukku aku membalas. Tanpa terasa air mataku meleleh ini untuk pertama kalinya aku jauh dari kedua orang tua.
"Iya mah !" jawabku sambil mengusap air mataku, kini giliran papa.
"Jangan menangis, kamu itu sudah besar !" nasehat ayah, aku hanya bisa mengangguk.
"Maaf, ayo nona Karen kita pergi !" seorang perempuan berkaca mata hitam, memintaku pergi. Aku pun naik pesawat yang akan membawaku ke pulau, Ayah dan mamah hanya mengangguk dan melambai tangannya kepadaku. Aku hanya membalas lambaian tangan mereka dan pesawat pun pergi ...
Bersambung ...