webnovel

Aku Bukan Penyabar Seperti Orang Suci, Annaya

"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Anna.

"Kenapa denganku?" Sebastian balik bertanya, ia memandang lamat wajah wanita yang baru saja mengutarakan cinta padanya.

"Perasaanmu." Tanya Anna ketus. Dia sudah malu mengungkapkan lebih dulu, suaminya justru menggoda dirinya dengan tatapan yang memabukkan.

"Coba pegang jantungku, kamu akan dapat jawabannya." Posisinya saat ini Anna di bawah tubuh kekar itu, tangan mungilnya meraba lembut dada kiri suaminya. Bekas jahitan masih samar terlihat.

"Berdebar dengan kencang seperti habis berlari." ungkap Anna.

"Dan itu terjadi setiap kali aku mengingatmu, menatapmu, menyentuhmu, bercinta denganmu dan segalanya yang menyangkut dirimu, menurutmu itu apa?" tanya Sebastian lembut.

"Aku bisa menebak dan merasakannya, tapi aku butuh pengakuan darimu secara langsung." Jelas Anna. Wanita butuh ungkapan langsung pria yang di cintainya sebagai bukti.

"Apa itu penting?" Sebastian menikmati nafas hangat istrinya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel