webnovel

#3

Setelah itu, hari – hari Adi berjalan seperti biasanya sampai tiba dimana hari kelulusannya. Semua keluarga Adi bergembira di hari itu, tak terkecuali sahabat karibnya yaitu Vita.

''Selamat ya boy, nggak nyangka akhirnya kamu bisa lulus. By the way, habis ini rencana kamu apa?.''' Tanya Vita.

''Thanks ya, Tapi aku belum tahu nih habis ini mau ngapain, nikahin kamu mungkin bisa jadi salah satu opsi.'' Jawab Adi sambil tertawa.

''Enak aja, emang akunya mau.'' Jawab Vita.

Mereka semua larut dalam kegembiraan di hari itu. Sampai setibanya di rumah, Adi tiba-tiba merasa galau memikirkan pertanyaan Vita tadi, karena dia masih belum punya rencana apapun setelah lulus kuliah. Adi yang sebenarnya masih belum bisa melupakan pengalamannya dua bulan lalu ketika dia tinggal di Indonesia, tiba-tiba punya rencana ingin kembali lagi kesana. Namun kali ini bukan untuk penelitian atau sekedar berpetualang, tapi Adi memiliki keinginan kuat untuk tinggal dan menetap di Indonesia.

Tanpa pikir panjang, Adi langsung menemui ayahnya untuk mengutarakan keinginannya itu. Namun tak disangka ternyata ayahnya sangat menentang keinginan Adi untuk tinggal di Indonesia. Ketika ditanya alasannya kenapa, Ayahnya tidak bisa menjawab dan dia lanjut bertanya kepada ibunya. Akan tetapi ibunya malah menyuruh Adi pergi kerumah neneknya untuk bertanya tentang masa lalu keluarganya.

''Nggak ..!!, kamu nggak akan pernah pergi ke Indonesia lagi dan nggak akan pernah tinggal disana.'' Kata ayahnya sambil marah.

''Meskipun tinggal di Indonesia, Adi kan tetap bisa kapanpun pergi ke Inggris untuk ketemu keluarga di sini pa.'' Kata Adi.

''Bukan itu alasannya di.'' Kata ayahnya.

''Lalu apa alasannya pa?. Adi sekarang sudah dewasa. Kan papa sendiri pernah bilang kalau Adi punya jalan hidup Adi sendiri, Adi bebas memilih apa yang terbaik buat Adi.'' Kata Adi.

''Pokoknya papa bilang enggak ya enggak.'' Kata ayahnya yang langsung bergegas pergi meninggalkan Adi.

Setelah tidak mendapat jawaban dari ayahnya, Adi begegas menemui ibunya dan berbicara kepadanya.

''Mama ngerti apa yang kamu pikirkan sekarang. Mama juga ngerti kamu sekarang lagi bingung, kenapa papa bisa bersikap seperti itu.'' Kata ibunya.

''Tapi kenapa ma?, kenapa papa menentang keras keinginan Adi?, papa nggak biasanya kayak gitu.'' Kata Adi.

''Ini semua tentang masa lalu keluarga kita di.'' Kata ibunya.

''Maksud mama apa?.'' Tanya Adi.

''Mama sama papa nggak berhak menceritakan semuanya ke kamu. Karena nenek kamu dulu berpesan agar rahasia ini dikubur dalam-dalam dan jangan diceritakan kepada siapapun termasuk cucu-cucunya nanti. Kalau kamu ingin tahu semuanya, hanya beliaulah yang berhak untuk menceritakan semuanya ke kamu.'' Kata ibunya.

Adi langsung bergegas pergi kerumah neneknya yang kebetulan beliau tinggal tidak jauh dari tempat tinggal Adi. Ketika bertemu neneknya, Adi langsung menanyakan tentang masa lalu keluarganya. Neneknya langsung menunjukkan foto kakek buyut Adi yang bernama Ir.Suryo bersama istrinya. Sambil memegang foto itu, beliau menceritakan kejadian di masa lalu yang sebenarnya, kenapa dulu Ir.Suryo beserta anak dan istrinya yang asli orang Indonesia bisa tinggal dan menetap di Inggris. 

Ternyata Ir.Suryo dulunya adalah seorang pejuang kemerdekaan di masa pendudukan Jepang. Waktu itu tanggal 15 Agustus tahun 1945, Ir.Suryo dan rekannya yang bernama Dr.Aryo ditugaskan untuk menjadi negosiator dari pihak Indonesia untuk memaksa pihak Jepang yang sudah kalah dalam Perang Dunia Dua agar mau mengakui kemerdekaan Indonesia dan bersedia memberikan perlindungan kepada pihak Indonesia yang ingin memproklamasikan kemerdekaannya. 

Namun pihak Jepang justru berencana ingin menyerahkan kekuasaannya atas Indonesia kepada pihak sekutu. Tentu saja hal itu membuat Ir.Suryo dan Dr.Aryo marah besar dan berniat mengadukan hal ini kepada rekan-rekan seperjuangan lainnya termasuk Bung Karno dan Bung Hatta yang ditunjuk untuk membacakan naskah proklamasi nanti.  Namun ketika ingin berangkat ke rumah Bung Karno, tiba- tiba Dr.Aryo penyakitnya kambuh. Dia pun terpaksa harus diantarkan pulang dan tidak bisa ikut menemani Ir.Suryo ke rumah Bung Karno.

Setelah bermusyawarah dan berdiskusi cukup lama di kediaman Bung Karno yang ada di Jakarta, akhirnya di sore itu para petinggi dari pihak Indonesia berencana agar proklamasi kemerdekaan tetap dilaksanakan tanggal 17 Agustus 1945 tanpa adanya izin dan perlindungan dari pihak Jepang, serta untuk sementara waktu menyembunyikan Bung Karno dan Bung Hatta di tempat yg aman, mereka juga berencana mempersiapkan 100 pasukan bersenjata yg terdiri dari tentara rakyat yang siap mati melawan tentara Jepang jika nantinya pihak Jepang berupaya membatalkan acara pembacaan naskah proklamasi. Namun rencana itu mendapat penolakan dari Ir.Suryo yang tidak ingin adanya pertumpahan darah pada saat pembacaan naskah proklamasi nanti.

Ir.Suryo yang tidak ingin adanya pertumpahan darah langsung bergegas pergi ke rumah Dr.Aryo untuk memberitahukan hal ini. Dr.Aryo menyarankan agar membocorkan rencana ini kepada pihak Jepang serta menculik Bung karno dan Bung Hatta dari tempat persembunyiannya agar pembacaan teks proklamasi tgl 17 Agustus 1945 bisa dibatalkan dan tidak terjadi pertumpahan darah. Akan tetapi saran dari Dr.Aryo tersebut ditolak mentah-mentah oleh Ir.Suryo, karena menurut dia itu sama saja menghianati kawan-kawan seperjuangan dan menghianati bangsanya.

Namun setelah Ir.Suryo pulang,  Dr. Aryo berniat menemui pihak Jepang secara diam-diam tanpa sepengetahuan Ir.Suryo untuk membocorkan rencana itu. Dia juga meminta pihak Jepang agar menculik Bung Karno dan Bung Hatta di tempat persembunyiannya untuk membatalkan acara pembacaan naskah proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Berkat informasi dari Dr.Aryo, akhirnya pihak Jepang berhasil menculik Bung Karno dan Bung Hatta dari tempat persembunyiannya. Tak hanya itu, pihak jepang ternyata juga menculik Ir.Suryo beserta anak dan istrinya untuk kemudian di asingkan ke luar negeri. Jepang berhasil membatalkan pembacaan teks proklamasi yang rencananya dilakukan tgl 17 Agustus 1945.  Dan akibat kejadian itu Negara Indonesia baru bisa merdeka pada tahun 1950 ketika Perang Dunia Dua benar-benar telah selesai. 

Setelah Indonesia merdeka tahun 1950, pemerintah saat itu memasukkan nama Ir.Suryo ke dalam daftar pencarian orang dan akan dijatuhi hukuman, karena dianggap berhianat kepada bangsa dan negaranya. Karena pada saat musyawarah di malam itu bersama Bung Karno dan Bung Hatta serta kawan-kawan seperjuangan lainnya, Ir.Suryo adalah satu-satunya orang yang menentang keputusan musyawarah. Dia dituduh telah membocorkan hasil musyawarah kepada pihak Jepang dan kemudian melarikan diri.

Sementara itu Dr.Aryo yang juga dicurigai terlibat dalam penggagalan pembacaan naskah proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, memilih untuk segera meninggalkan Indonesia dan pergi ke inggris untuk menghindari penangkapan terhadap dirinya oleh pemerintah Indonesia. Ketika sampai di Inggris Dr.Aryo bertemu dengan Ir.Suryo yang ternyata dulu diasingkan ke Inggris oleh Jepang. Dr.Aryo meminta maaf kepada Ir.Suryo dan memberitahu bahwa mereka berdua saat ini masuk ke dalam daftar pencarian orang dan menyarankan Ir.Suryo agar tidak kembali ke Indonesia. 

Setelah mengetahui semua itu, Ir Suryo yang sebelumnya memang berniat ingin kembali ke negaranya ketika Indonesia sudah merdeka, membatalkan niatnya dan memilih tetap tinggal di Inggris untuk mencari perlindungan. Sejak saat itu Ir.Suryo beserta istri dan anaknya memilih menjadi warga Negara Inggris dan menetap disana selamanya. Beliau memutuskan untuk melupakan serta mengikhlaskan semua kejadian pahit yang menimpa dirinya.

Nächstes Kapitel